Selasa, 30/04/2024 - 01:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jepang Serius Putar Otak untuk Atasi Krisis Demografi

ADVERTISEMENTS

Robot pengantar makanan Uber Eats menerobos pejalan kaki saat demonstrasi untuk media di Tokyo, Jepang, Selasa, (5/3/2024).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi mengatakan, Pemerintah Jepang berupaya yang terbaik untuk menangani masalah demografi. “Pemerintah Jepang, Perdana Menteri Kishida menganggap masalah ini (demografi) masalah yang serius,” kata Dubes Masaki di Jakarta, Senin, (25/3/2024). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dubes Masaki mengatakan, Jepang menghadapi masalah demografi yang serius karena masyarakatnya semakin menua. Dubes melanjutkan, alasan masyarakat Jepang semakin menua karena ada banyak pasangan yang tidak mempunyai anak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Inggris Panggil Dubes Israel Menyusul Tewasnya Petugas Kemanusiaan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia berpendapat, alasan untuk tidak mempunyai anak salah satunya karena status perempuan tidak terjamin, menambahkan bahwa bukan hanya perempuan, tetapi juga karena ada pasangan yang memang tidak menginginkan anak. Karena itu, Pemerintah Jepang telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi masalah demografi serius tersebut, seperti memberi tunjangan kepada pasangan muda dan pasangan muda yang mempunyai anak.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Serangan Udara Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina

“Menurut saya, yang paling penting bagi masyarakat dan perusahaan adalah memfasilitasi generasi muda untuk mempunyai anak,” tambahnya. Selain itu, Dubes Masaki melanjutkan, alasan lain banyak pasangan yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak adalah karena biaya pendidikan dan harga rumah yang sangat tinggi. Dia mengatakan, Pemerintah Jepang selalu berusaha sebaik mungkin untuk melakukan perubahan meski masih belum memberikan hasil yang nyata.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi