Rabu, 01/05/2024 - 15:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengenal Perbedaan Gerd dan Asam Lambung Serta Langkah Pencegahannya

ADVERTISEMENTS

SURABAYA — Dokter spesialis lambung dan liver Universitas Airlangga (Unair), Prof Muhammad Miftahussurur menjelaskan, meski sama-sama sebagai gangguan organ pencernaan, asam lambung dan gerd memiliki perbedaan pada gejala dan penyebabnya. Meski demikian, kata dia, gerd dan asam lambung sebenarnya saling berhubungan. Penyebab asam lambung adalah bakteri, pengaruh obat-obatan, atau gaya hidup dan pola diet.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Namun, sebagian besar gerd disebabkan oleh kadar asam pada sel-sel dinding lambung yang naik dari lambung ke kerongkongan,” kata Miftah, Rabu (3/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Miftah melanjutkan, perbedaan gerd dan asam lambung juga tampak dari gejalanya. Gejala pada gerd dapat berupa gejala intestinal maupun di luar intestinal. Gejala intestinal dapat berupa mual, panas, dan nyeri di dada. Di luar itu, dapat terasa sesak, asma, dan bisa juga berupa gigi kuning hingga rasa pahit di mulut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Merasa tak Diprioritaskan Pasangan? Lakukan Ini Agar Hubungan tak Berantakan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sedangkan pada asam lambung, gejala yang kerap dirasakan umumnya rasa tidak nyaman pada bagian perut. “Pada asam lambung, biasa berupa kembung, nyeri perut, mudah merasa penuh, dan sebagainya,” ujarnya. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Miftah pun membagikan tips menjaga kesehatan lambung agar tidak terserang gerd maupun asam lambung. Pertama, mengatur waktu makan dan waktu tidur. Misalnya dengan tidak makan selama dua jam sebelum tidur. Karena, makanan yang belum selesai dicerna berpotensi kembali naik ke atas.

Berita Lainnya:
Psikolog Klinis Ungkap Penyebab Seseorang Terkena Post Holiday Blues

“Saat tidur, tidak ada pengaruh gaya gravitasi yang membawa makanan untuk mengosongkan lambung ke usus halus. Nanti, makanan yang ada di lambung kembali ke atas. Karena, posisi tenggorokan dan lambung pada saat tidur menjadi sejajar,” ucapnya. 

Kedua, hindari memakai pakaian yang terlalu ketat. Dengan tidak menggunakan pakaian yang ketat, akan mengurangi tekanan pada lambung. Maka dari itu, makanan di lambung tidak kembali naik dan lebih mudah dicerna, karena tekanan lambung tidak terlalu tinggi. 

Miftah pun menganjurkan untuk melakukan buang air besar (BAB) secara rutin setiap hari. “Pengosongan usus besar akan menurunkan tekanan di daerah hilir,” kata dia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi