Minggu, 05/05/2024 - 15:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Mikhail Gorbachev, Presiden Terakhir Uni Soviet Wafat

ADVERTISEMENTS

Perestroika adalah era Gorbachev, era harapan, era masuknya dunia bebas rudal.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

MOSKOW — Mikhail Gorbachev dilaporkan wafatr dalam usia 91 tahun di Kota Moskow pada Selasa (30/8/2022). Dia adalah sosok yang mengakhiri Perang Dingin tanpa pertumpahan darah, tetapi gagal mencegah runtuhnya Uni Soviet.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Mikhail Gorbachev meninggal malam ini setelah penyakit yang serius dan berkepanjangan,” kata Rumah Sakit Klinis Pusat Rusia dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut kantor berita Tass mengutip yayasan yang didirikan mantan pemimpin Soviet itu saat meninggalkan kantor, Gorbachev akan dimakamkan di Pemakaman Novodevichy Moskow di sebelah istrinya Raisa yang meninggal pada 1999.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Radio Taiwan Internasional adakan "Kartini Taiwan Music Festival"

Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita Interfax, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan belasungkawa terdalam atas kematian Gorbachev. “Besok dia akan mengirim telegram belasungkawa kepada keluarga dan teman-temannya,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Presiden Uni Soviet terakhir ini menjalin kesepakatan gencatan senjata dengan Amerika Serikat dan kemitraan dengan kekuatan Barat untuk menghapus Tirai Besi yang telah membagi Eropa sejak Perang Dunia II dan mewujudkan reunifikasi Jerman. Gorbachev pun memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1990.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ketika protes prodemokrasi melanda negara-negara blok Soviet di Eropa Timur komunis pada 1989, Gorbachev menahan diri untuk tidak menggunakan kekuatan. Tindakan itu tidak seperti para pemimpin Kremlin sebelumnya yang telah mengirim tank untuk menghancurkan pemberontakan di Hungaria pada 1956 dan Cekoslovakia pada 1968.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
China Bersuara Keras Soal Kuburan Massal di RS Nasser Gaza: Kami Kutuk Pelaku

Tapi protes tersebut memicu aspirasi untuk otonomi di 15 republik Uni Soviet, yang hancur selama dua tahun ke depan dengan cara yang kacau balau. Gorbachev berjuang dengan sia-sia untuk mencegah keruntuhan itu.

“Era Gorbachev adalah era Perestroika, era harapan, era masuknya kita ke dunia bebas rudal … tapi ada satu kesalahan perhitungan: kita tidak mengenal negara kita dengan baik,” kata Vladimir Shevchenk yang mengepalai Kantor Protokol Gorbachev ketika menjadi pemimpin Soviet.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi