Selasa, 30/04/2024 - 00:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Angka Tenaga Kerja yang Sakit di Inggris Tembus Rekor Sejak 2005

ADVERTISEMENTS

Jumlah tenaga kerja yang sakit sekitar 5,9 persen dari jumlah populasi usia produktif

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 LONDON — Porsi pekerja Inggris yang terlalu sakit untuk bekerja naik ke tingkat tertingginya sejak 2005. Ekonom mengatakan tampaknya disebabkan gabungan antara gejala panjang Covid-19 dan semakin sulitnya akses pengobatan medis sejak awal pandemi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Pada Selasa (14/9/2022), Kantor Statistik Nasional mengumumkan terdapat 2.464 juta orang berusia 16 sampai 24 tahun yang sakit dalam waktu lama sehingga tidak bisa bekerja atau tidak mencari pekerjaan selama tiga bulan hingga bulan Juli.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Angka ini sekitar 5,9 persen dari jumlah populasi usia produktif. Tertinggi dalam rentang waktu tiga bulan sejak Juni 2005 dan bertambah semakin cepat beberapa bulan terakhir.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Presiden Turki dan Emir Qatar Diskusikan Situasi Kemanusiaan di Gaza


Tingginya warga yang mengalami sakit dalam waktu lama dan meningkatnya tenaga kerja yang tidak aktif yang juga mencapai angka tertinggi sejak 2017 membuat cemas bank sentra Inggris.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Bank of England khawatir lambatanya pertumbuhan tenaga kerja kan semakin menyulitkan perekonomian memenuhi permintaan, meningkatkan tekanan pada inflasi dan membatasi potensi pertumbuhan Britania.


Sejak awal pandemi jumlah masyarakat usia produktif yang sakit dalam waktu lama dan tidak bekerja naik 352 ribu orang. Kemudian naik 127 ribu orang selama tiga bulan sampai bulan April.

Berita Lainnya:
Korsel Temukan Produk Anak Mengandung Zat Penyebab Kanker di AliExpress


“Kemungkinan karena kombinasi Covid-19 jangka panjang dan panjangnya daftar tunggu NSH (Sistem Pengobatan Nasional),” kata ekonom PricewaterhouseCoopers Jake Finney.


Kantor Statistik Inggris melaporkan akhir Juli lalu sekitar 2 juta warga Inggris dilaporkan mengalami gejala Covid-19 jangka panjang. Sekitar 384 ribu diantaranya mengatakan gejala mereka “sangat membatas” aktivitas harian mereka.


Sementara itu pengamatan dari Asosiasi Medis Britania, pada bulan Juli terdapat 6,84 juta warga yang masuk dalam daftar tunggu untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Naik dari 4,24 juta orang pada Maret 2020.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi