Selasa, 30/04/2024 - 01:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Hukum Mati Mantan Menteri Kehakiman Akibat Korupsi

ADVERTISEMENTS

Pengadilan telah mencabut hak politik Fu seumur hidup dan sita asetnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BEIJING – Pengadilan China menjatuhkan hukuman mati kepada mantan menteri kehakiman negara tersebut, Fu Zhenghua (67 tahun), Kamis (22/9). Dia dinyatakan bersalah karena melakukan korupsi lebih dari 16 juta dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam putusannya, Pengadilan Rakyat Menengah Changchun di Provinsi Jilin memberikan penangguhan hukuman selama dua tahun kepada Fu Zhenghua. “Setelah penangguhan hukuman mati selama dua tahun, hukuman Fu dapat diubah menjadi penjara seumur hidup sesuai dengan hukum, tetapi tidak ada pengurangan lebih lanjut atau pembebasan bersyarat yang akan diberikan kepadanya,” demikian bunyi putusan pengadilan seperti dilaporkan China Global Television Network (CGTN).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Anggota DPR Nilai Perubahan Nama KKB Jadi OPM Kurang Untungkan RI di Luar Negeri

Fu menjabat sebagai menteri kehakiman Cina pada Maret 2018 hingga April 2020. Dia didakwa “mengambil keuntungan” dari posisinya antara tahun 2005 dan 2021, termasuk menerima suap senilai lebih dari 117 juta yuan atau hampir setara 17 juta dolar AS. Fu pun dianggap melanggar hukum untuk keuntungan pribadi. Pengadilan telah mencabut hak politik Fu seumur hidup dan menyita semua harta pribadinya.

ADVERTISEMENTS

Selain menteri kehakiman, Fu juga pernah menjabat beberapa posisi lainnya, antara lain kepala Biro Keamanan Publik Kota Beijing, wakil menteri keamanan publik, dan wakil kepala Komite Nasional Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China untuk Urusan Sosial dan Hukum (CPPCC).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Selain korupsi, pengadilan menemukan bahwa Fu telah menyembunyikan bukti dugaan kejahatan serius yang dilakukan oleh saudaranya Fu Weihua saat menjabat sebagai kepala biro keamanan publik Beijing antara 2014 dan 2015. “Penyembunyian ini memungkinkan Fu Weihua untuk menghindari penuntutan untuk waktu yang lama,” kata pengadilan dalam putusannya.

Berita Lainnya:
Presiden Palestina Akan Bahas Gaza di Sela Pertemuan WEF

 

“Jumlah suap yang diambil Fu sangat besar, dan dia melakukan kejahatan yang sangat serius, yang menyebabkan kerugian besar bagi kepentingan negara dan rakyat dan juga memiliki dampak sosial yang sangat buruk,” kata pengadilan menambahkan dalam putusannya.

 

Pengadilan menilai Fu menerima “hukuman ringan” karena dia “mengakui semua kejahatannya dan mengaku bersalah selama penyelidikan. Dia pun memberikan petunjuk untuk kasus-kasus penting dan telah kooperatif dalam mengembalikan keuntungan ilegalnya. (Kamran Dikarma)

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi