Rabu, 29/05/2024 - 07:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Tegaskan Tiga Fokus Kemitraan ASEAN-AS Soal Perubahan Iklim

Jokowi tegaskan tiga hal yang dapat dijadikan fokus ASEAN-AS soal perubahan iklim

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

WASHINGTON – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tiga hal penting yang dapat dijadikan fokus kemitraan ASEAN-Amerika Serikat (AS) dalam penanganan perubahan iklim. Hal ini disampaikan presiden pada kesempatan pertemuan para pemimpin ASEAN dengan Wakil Presiden (Wapres) AS Kamala Harris, di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat (13/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Wapres Harris dan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat pemerintahan AS, yakni utusan khusus untuk perubahan iklim AS John Kerry, Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg, dan Menteri Energi AS Jennifer M. Granholm, dan kepala badan perlindungan lingkungan. Dalam diskusi ini Presiden Jokowi mengidentifikasi tiga hal penting yang dapat dijadikan fokus kemitraan ASEAN-AS dalam penanganan perubahan iklim.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Pertama pembiayaan iklim. Bapak Presiden secara terus terang menyampaikan bahwa negara ASEAN hanya menerima sekitar 10 persen dari total dukungan pembiayaan iklim dari negara maju untuk tahun 2000 sampai 2019,” terang Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pengarahan pers virtual, Sabtu (14/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan
Berita Lainnya:
Gelombang Panas Diduga Sebabkan Dua Orang Warga India Meninggal Dunia  

Retno mengatakan, bahwa Presiden Jokowi mengkritik rendahnya komitmen negara maju untuk implementasi pembiayaan iklim. Menurut Indonesia hal ini menjadi penghambat pencapaian Nationally Determined Contributions (NDC) secara global.

Fokus kedua, yakni Presiden menyampaikan mengenai transisi energi. Menurut Retno, Presiden Jokowi menyampaikan mengenai komitmen ASEAN yang konsisten meningkatkan proporsi energi baru terbarukan dari 14 persen pada 2018 menjadi 23 persen pada 2025. Hal ini pun Jokowi katakan memerlukan dukungan pembiayaan yang tidak sedikit setidaknya investasi sebesar 367 miliar dolar AS dan transfer teknologi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Di Indonesia Presiden mengatakan bahwa transisi energi untuk delapan tahun kedepan memerlukan 30 miliar dolar,” ujar Retno.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pakar IPB: Perubahan Iklim Membuat Hutan Amazon di Ambang Kehancuran  

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan berbagai potensi yang dimiliki oleh Indonesia seperti energi surya, bayu maupun panas bumi di mana saat ini pemanfaatannya baru mencapai 0,3% dari total potensi. Indonesia juga memiliki potensi besar sebagai hak pengembangan ekosistem kendaraan listrik di kawasan.

ADVERTISEMENTS

“Ini insya Allah pada 5 tahun ke depan akan lebih kelihatan hasilnya,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Sementara itu untuk fokus ketiga adalah investasi ekonomi hijau. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ekonomi hijau berpotensi menghasilkan peluang ekonomi senilai 1 triliun dolar AS dan menyerap 5 sampai 6 juta pekerja hingga 2030.

“Peluang kerja sama ekonomi hijau terbuka lebar dan diperlukan mekanisme yang dapat mempertemukan bukan saja sektor pemerintah namun juga sektor bisnis,” lanjut Retno. Investasi di  infrastruktur hijau pun disampaikan dapat menjadi unsur penting kolaborasi ASEAN dan AS yang memerlukan setidaknya dua triliun dolar dalam satu dekade mendatang.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi