Kamis, 02/05/2024 - 01:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

IHSG Dibuka Menguat, Saham BUKA, AMRT dan ADRO Langsung Melesat

ADVERTISEMENTS

Menguatnya saham blue chip menopang kenaikan IHSG pagi ini

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Reli kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlanjut pada perdagangan hari ini, Jumat (20/5). IHSG dibuka naik ke level 6.839,01 dan terus menguat hingga sebesar 1 persen ditopang oleh menguatnya saham-saham blue chip.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kelompok saham paling likuid, indeks LQ45, di awal perdagangan ini melesat di atas 1 persen. Kenaikan tertinggi dibukukan oleh BUKA yang terbang 5,4 persen, disusul AMRT menguat 5,2 persen, serta ADRO yang naik 4 persen. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hotel BUMN Laris Manis Selama Libur Lebaran
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada hari ini. Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 5 bps menjadi 2,84 persen.

ADVERTISEMENTS


Menurut riset Phillip Sekuritas Indonesia, investor menyesuaikan diri dengan situasi inflasi yang tinggi, ketidakpastian global yang bersumber dari perang di Ukrania serta kondisi finansial yang semakin ketat dengan kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, Federal Reserve. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Rilis data ekonomi AS terkini memperlihatkan prospek ekonomi yang semakin suram di tengah tingkat inflasi yang tinggi. 

Berita Lainnya:
ASDP Imbau Pemudik Segera Pesan Tiket Hindari Kehabisan Kuota


“Investor khawatir kenaikan suku bunga acuan oleh Federal Reserve untuk menaklukan inflasi mungkin akan memicu perlambatan ekonomi atau bahkan resesi ekonomi,” tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Jumat (20/5). 


Untuk hari ini, investor menantikan pengumuman suku bunga pinjaman untuk korporasi atau nasabah besar (Loan Prime Rate atau LPR) bertenor 1 tahun dan 5 tahun oleh bank sentral Cina (PBOC). Dari dalan negeri, Bank Indonesia (BI) akan merilis data Neraca Pembayaran Indonesia untuk kuartal I 2022.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi