Selasa, 30/04/2024 - 11:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Peternak Layer Minta Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Harga Acuan Telur

ADVERTISEMENTS

Harga acuan telur ayam di tingkat peternak menjadi Rp 22 ribu-Rp 24 ribu per kg.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pangan Nasional (NFA) menaikkan harga acuan telur ayam di tingkat peternak menjadi Rp 22 ribu-Rp 24 ribu per kg dari sebelumnya Rp 19 ribu-Rp 21 ribu per kg. Namun, peternak layer menyebut kenaikan harga produksi masih berlanjut sehingga pemerintah harus mengkaji ulang besaran kenaikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Presiden Peternak Layer Nasional, Ki Musbar Mesdi, mengatakan, rancangan harga acuan yang diumumkan oleh NFA telah dihitung sejak April 2022 lalu. Namun biaya produksi telur masih terus meningkat hingga lebih dari acuan yang ditetapkan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Harga Pangan Hari Ini: Cabai dan Telur Kompak Naik, Beras Masih di Atas HET
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Dalam rapat lanjutan kemarin, wakil-wakil peternak menyampaikan harga acuan sudah tidak bisa di Rp 22 ribu-Rp 24 ribu per kg, karena harga on farm sudah Rp 24.200 per kg,” kata Musbar kepada akhir pekan ini.

ADVERTISEMENTS


Adapun untuk harga di tingkat konsumen, Musbar mengatakan berdasarkan penghitungan sebelumnya acuan ditetapkan Rp 27 ribu-Rp 29 ribu per kg. Karena itu, Musbar mengatakan, pemerintah bersama para pemangku kepentingan termasuk produsen pakan dan peternak harus kembali mengkaji ulang harga acuan yang tepat. Faktor biaya pakan perlu menjadi perhatian karena sangat berpengaruh.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Gaikindo Yakin Industri Manufaktur Siapkan Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah


“Bukan tidak sepakat, tapi ini harus didalami lagi, kita harus hati-hati,” kata dia.


Adapun, Musbar menjelaskan, kenaikan biaya produksi disebabkan karena permintaan yang naik hingga 60 persen di masa pemulihan. Sementara, populasi ayam layer turun hingga 30-40 persen akibat pandemi Covid-19. Soal itu, ia memproyeksi populasi baru akan berangsur pulih pada November 2022.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi