Jumat, 26/04/2024 - 14:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Masyarakat Diminta tak Segan Minta Bantuan Jika Mental Kurang Sehat

ADVERTISEMENTS

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo berpesan kepada masyarakat agar tidaksegan meminta bantuan profesional ketika merasa mentalnya kurang sehat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Jangan segan untuk minta bantuan ketika merasa mental kurang sehat. Ada masalah mental bukan berarti lemah atau memiliki gangguan jiwa,” kata Vera Itabiliana kepada Antara di Jakarta, Selasa (11/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Usia 20 Hingga 30-an Rentan Terserang Quarter Life Crisis, Ini Cara Terbaik Mengatasinya


Menurut dia, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat memberikan perhatian yang sama untuk kesehatan mental.

ADVERTISEMENTS


“Peringatan Hari Kesehatan Jiwa merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat untuk lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Stres merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kesehatan mental. Vera mengatakan individu sebaiknya memiliki rutinitas yang seimbang supaya bisa mengelola stres dengan baik. “Tidur cukup, minimal tujuh hingga sembilan jam. Makan teratur dan olahraga teratur. Punya hobi atau kesenangan yang positif untuk melepaskan stres,” jelasnya

Berita Lainnya:
UGM Kelola Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa Calon Dokter Spesialis


Selain itu, Vera juga menekankan pentingnya memiliki teman dekat. Dengan memiliki teman dekat atau keluarga yang peduli, individu bisa bertukar pikiran tanpa takut merasa dihakimi. “Punya teman diskusi yang mau mendengar setiap kali ada keresahan atau masalah,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi