Kamis, 02/05/2024 - 18:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Lima Korban Pencabulan oleh Oknum Guru Ngaji Masih Alami Trauma Berat  

ADVERTISEMENTS

Oknum guru ngaji cabuli murid-muridnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BATANG—Lima dari 21 orang anak yang menjadi korban pencabulan oleh oknum guru ngaji M (28 tahun) di Kecamatan/ Kabupaten Batang, Jawa Tengah mengalami trauma psikologis yang sangat berat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal ini diungkapkan oleh Dimas Adi Pamungkas, pendamping para korban dari LSM Trinusa, kepada Republika, Selasa (10/1/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya, dari hasil assessment yang dilakukan oleh LSM Trinusa kepada para korban (21 anak), umumnya mereka membutuhkan penanganan guna memulihkan trauma psikologis atas tindakan yang dialaminya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Assesment dilakukan di sejumlah titik tempat domisili para korban, seperti di lingkungan  Karena “Ada lima orang anak (korban) yang sampai saat ini masih mengami trauma berat atas tindakan asusila tersebut,” ungkap Dimas.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Makanan yang Dihidangkan untuk Penghuni Neraka
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Misalnya, ada yang masih ketakutan jika diajak berbicara dengan orang yang lebih dewasa, sering tidak nyambung saat diajak berkomunkasi –meskipun—yang mengajak berbicara adalah orang tuanya sendiri.

Sebab, tambahnya, dari sejulah korban terungkap, Mereka mendapatkan perlakuan tidak senonoh tidak hanya satu kali, namun ada yang lebih dari dua kali dan bahkan juga ada yang mengaku berkali- kali.

Karena dugaan pencabulan ini telah berlangsung dalam rentang waktu tahun 2019 hingga tahun 2022. “Selain itu beberapa anak juga menjadi lebih tertutup dan tidak bersedia jika ngobrol. Tidak mau bermain dengan teman sebayanya karena menjadi rendah diri,” lanjutnya.

Berita Lainnya:
Amalan Rasulullah saat Makkah Diterjang Angin Kencang

Kondisi mereka (para korban) saat ini, kata Dimas, butuh penanganan yang serius, agar emosional dan psikologisnya lebih stabil, pasca perlakuan yang pernah dialaminya.

Terkait hal ini, masih menurut Dimas, LSM Trinusa telah berkoordinasi dengan jajaran Polres Batang serta berbagai instansi terkait yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang.

“Sehingga ada penanganan lebih lanjut yang bisa diberikan, tidak hanya kepada ke-lima korban yang masih trauma berat, namun juga kepada seluruh korban,” tambahnya.

Seperti diketahui, sedikitnya 21 anak menjadi korban tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh M, oknum guru ngaji dan guru rebana di Kecamatan Batang.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi