Rabu, 22/05/2024 - 05:47 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Mengapa Islam di Filipina Pernah Mayoritas tapi Kini Menjadi Minoritas? 

Islam pernah menjadi agama mayoritas di wilayah Filipina pada abad ke-15

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA- Filipina merupakan negara ke-12 dengan tingkat populasi tertinggi, yaitu lebih dari 120 juta, mayoritas penduduknya menganut Kristen. Persentasenya mencapai 90 persen dari total populasi, dari jumlah tersebut sebanyak 80 persen penganut Katolik. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Sementara Muslim hanya sekitar 5 persen dari total jumlah penduduk, sebagian besar berdomisili di Mindanao Selatan. Padahal Islam pernah menjadi mayoritas pada abad ke-15 di wilayah Filipina hingga berdirinya kerajaan Islam, yaitu Kesultanan Sulu. 

Sejak 1500, Kesultanan Sulu kian mapan terbentuk, yakni dengan menyatukan kelompok-kelompok masyarakat Muslim yang tersebar di pulau-pulau Filipina selatan. 

Bahkan menurut Catatan Mackenzieninstitute, sebelum kesultanan tersebut berdiri pula Kesulatanan Mindanao Islam pada 1475 yang didirikan Syarif Muhammad Kabungsuwan. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia merupakan seorang Arab-Melayu yang ikut menyebarkan Islam di Filipina selatan. Pada 1515, dia mendirikan Kesultanan Maguindanao.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Jual Hewan Qurban Pakai Jasa SPG Berpakaian Non-Syar'i, Ini Kata Ulama

Di bawah pemerintahannya, sistem hukum Islam mulai diberlakukan secara menyeluruh. Hikmat penerapannya tertuang dalam dokumen Maguindanao Code of Law atau Luwaran. Sistem tersebut didasarkan pada kitab-kitab rujukan umumnya, yakni mazhab Syafi’i dalam hal fikih.

Tidak hanya sebagai pemimpin, perannya juga meliputi dakwah Islam, khususnya meluruskan penerapan agama ini di Mindanao. Pengetahuannya yang luas tentang Islam membuatnya menjadi rujukan di kalangan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Baca juga: Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya 

Lantas, mengapa Islam yang pernah mayoritas di Filipina berubah menjadi minoritas? Hal ini tak lain dikarenakan penjajahan negara kolonial yang berlangsung kurang lebih 333 tahun oleh Spanyol dan disusul dengan penjajahan 42 tahun Amerika Serikat.

Berita Lainnya:
Peneliti Sejarah: Palestina Sedang Bangkit dan Ada di Jalur yang Benar

Sebagian sejarawan mencatat, seandainya tidak ada penjajahan tersebut, tentunya, Filipina akan menjadi negara mayoritas berpenduduk Muslim.  

Asimilasi penjajah Spanyol hanya berhasil menciptakan perpecahan antara umat Kristen Filipina di bawah kekuasaan Spanyol dan masyarakat Muslim yang menolak penaklukan.

Hal yang sama terjadi saat rezim Amerika di mana Muslim dimusnahkan pasukan militer ketika umat Islam menolak penaklukan dan menolak eksploitasi sumber daya di wilayah Mindanao. Amerika kemudian menyadari proses itu sia-sia.

Namun, selama beberapa tahun belakangan, inisiatif Amerika untuk mengintegrasikan masyarakat Muslim dengan mayoritas orang Filipina hanya menyebarkan perpecahan dalam budaya dan agama. Akibatnya, kerusuhan sosial dan konflik situasi menyebar dan berkembang.

Kaum Muslim tetap terisolasi dari perkembangan yang digalakkan pemerintah di wilayah utara Filipina. Faktanya, gerakan separatis tumbuh dan kebencian antara Kristen dan Muslim dikembangkan.  

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi