Jumat, 26/04/2024 - 11:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

ChatGPT Lulus Ujian Sekolah Hukum dengan Performa B Saja

ADVERTISEMENTS

Sejak mulai debutnya pada akhir November, ChatGPT sudah sangat populer.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA – Belakangan ini teknologi kecerdasan buatan (AI) ChatGPT menjadi perbincangan hangat. Teknologinya yang sangat canggih bisa mengerjakan sejumlah pekerjaan manusia, seperti menyelesaikan tugas siswa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kuartet profesor hukum di University of Minnesota menggunakan chatbot AI yang populer untuk menghasilkan jawaban ujian dalam empat mata kuliah semester lalu. Dia menilai hasilnya bersamaan dengan ujian siswa yang sebenarnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dari program tersebut, ChatGPT mendapat performa C+ rata-rata, di bawah manusia yang rata-rata mendapat B+. Jika diterapkan di seluruh kurikulum, nilainya masih cukup untuk mendapatkan gelar sarjana hukum.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Mampukah AI Prediksi Kematian Seseorang? Ini Penjelasan Peneliti

“ChatGPT akan menjadi mahasiswa hukum yang biasa-biasa saja,” kata penulis studi utama Jonathan Choi yang berkolaborasi dengan profesor Kristin Hickman, Amy Monahan, dan Daniel Schwarcz, dilansir Reuters, Kamis (26/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

fnMw8rlitF0

Selama ujian, Choi dan rekannya telah melarang penggunaan internet untuk menghilangkan potensi siswa yang menggunakan ChatGPT. Sejak mulai debutnya pada akhir November, ChatGPT sudah sangat populer dan mampu membantu memenuhi permintaan penggunanya.

Selain Choi, akademisi hukum lain juga bereksperimen menggunakan ChatGPT. Dekan hukum Suffolk University Andrew Perlman menulis artikel ilmiah pada bulan Desember. Dua profesor hukum lainnya meminta ChatGPT menjawab pertanyaan pilihan ganda. Meskipun hasilnya tidak lulus, tetapi performa ChatGPT lebih baik dari yang diharapkan.

Berita Lainnya:
Ini Bahaya yang Mengintai di Balik Headphone Peredam Bising 

Profesor hukum Minnesota meminta ChatGPT mengikuti ujian gugatan, tunjangan karyawan, perpajakan, dan aspek hukum konstitusional. Ujian tersebut mencakup total 95 pertanyaan pilihan ganda dan 12 pertanyaan esai.

Biasanya Chatbot berhasil pada ujian esai dibandingkan pertanyaan pilihan ganda. “Dalam menulis esai, ChatGPT menunjukkan pemahaman yang kuat tentang aturan hukum dasar dan memiliki komposisi yang solid secara konsisten,” kata para penulis.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi