Jumat, 26/04/2024 - 20:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Warga AS yang Ditahan di Iran Minta Biden untuk Jamin Pembebasannya

ADVERTISEMENTS

Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang dipenjara di Iran memohon kepada Presiden Joe Biden untuk menjamin pembebasannya dan dua warga negara Amerika lainnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

WASHINGTON — Seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang dipenjara di Iran memohon kepada Presiden Joe Biden untuk menjamin pembebasannya dan dua warga negara Amerika lainnya. Siamak Namazi mengutarakan keinginannya dalam sebuah wawancara ekslusif dan langka dari penjara Evin di Teheran pada Kamis (9/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Saya memohon kepada Anda, untuk menempatkan nyawa dan kebebasan orang Amerika yang tidak bersalah di atas semua politik yang terlibat dan melakukan apa yang diperlukan untuk mengakhiri mimpi buruk ini dan membawa kami pulang,” kata Namazi kepada Christiane Amanpour dari CNN dalam sebuah wawancara telepon.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Seruan Tribunal Perbudakan Transatlantik Semakin Kuat 

Namazi (51 tahun) berbicara atas nama dirinya sendiri, dan warga AS lainnya yang ditahan yaitu seorang pengusaha Emad Shargi (58 tahun), dan pecinta lingkungan Morad Tahbaz (67 tahun) yang berkewarganegaraan AS dan Inggris.

ADVERTISEMENTS

Namazi mengajukan permohonan serupa dalam surat kepada Biden pada 16 Januari. Tepatnya tujuh tahun setelah Iran membebaskan lima warga AS dalam pertukaran tahanan yang bertepatan dengan implementasi kesepakatan nuklir Iran 2015 yang dinegosiasikan di bawah Presiden AS Barack Obama.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Saya tetap sangat khawatir bahwa Gedung Putih tidak menghargai betapa buruknya situasi kita,” kata Namazi.

Namazi mengatakan, dia, Tahbaz dan Shargi sekarang ditahan di tempat yang sama.  Di awal penahanannya, Namazi mengatakan, dia menghabiskan waktu berbulan-bulan dikurung di sel dan tidur di lantai.

Berita Lainnya:
Anggota Kongres AS Menilai Amerika Serikat Perlahan Berubah Menjadi Negara Komunis

Namazi mengaku kesal karena Biden tidak bertemu keluarganya untuk memberi mereka kata-kata jaminan. Seorang juru bicara Gedung Putih yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, pemenjaraan Iran yang tidak adil dan eksploitasi warga AS untuk digunakan sebagai pengaruh politik sangat keterlaluan, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan norma internasional. Sementara misi Iran untuk PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.

“Pejabat senior dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri bertemu dan berkonsultasi secara teratur dengan keluarga Namazi, dan kami akan terus melakukannya sampai penahanan yang tidak dapat diterima ini berakhir,” ujar juru bicara itu.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi