“Sebetulnya kita terlambat masuk ke pasar saham. Nah, so far waktu kita masuk kita juga kaget. Ternyata kita tidak mengantisipasi pasar itu subscribe over subscribe sampai 4 kali,” kenang Endy.
Artinya, di pasar saham sebenarnya masih sangat potensial dan tidak perlu takut untuk mencoba terobosan-terobosan bisnis.
“Kita menawarkan obligasi 500 miliar, ternyata total obligasi hampir 2 triliun yang ingin membeli. Ternyata masyarakat luas memperhatikan pergerakan positif Pos, profit yang baik, service quality yang bagus. Sampai hari ini posisi obligasi di pasar saham positif. Trading positif tetap di atas 100 persen. Artinya, orang memperdagangkan obligasi karena laku. Tahun depan rencananya kita akan masuk ke pasar obligasi. Rencananya 1,5 triliun (obligasi yang ditawarkan). Jadi kalau diperdagangkan berarti yang pegang dapat untung. Nah, itu testimoni pasar sebetulnya yang menunjukkan kepercayaan terhadap Pos Indonesia. Butuh effort besar, tapi kami juga punya kepercayaan diri besar karena sukses tahun lalu, dari perkembangan laba, revenue, dan bisnis kita. Kami yakin obligasi Pos yang akan datang cukup berhasil,” tuturnya.
Endy berharap dengan segala inovasi, transformasi teknologi, termasuk peningkatan pelayanan yang terus dijaga akan membuat Pos Indonesia mampu bertahan hingga berabad-abad ke depan.
Pada tahun 2023 ini, Pos Indonesia melakukan perubahahan logo brand menjadi PosIND. Perubahan ini untuk mempertegas bahwa layanan Pos Indonesia meninggalkan label konvensional atau old school-nya. Yang artinya tidak hanya bergerak di jasa pengiriman surat atau kurir saja.
“Perubahan logo itu sebetulnya sesuatu yang istilahnya common street ,yang berhubungan langsung dengan rencana ke depan, Pos bukan perusahaan yang hanya mengirim surat. Pos sudah bergerak jauh tanpa disadari masyarakat. Kami punya anak perusahaan Pos Financial, Pos Logistik, dan Pos Pro. Nah, perubahan logo ini sebenarnya bukti nyata Pos bergerak dari perusahaan logistik, menjadi integrated logistic,” ujar Endy.
“Harapan kami dengan perubahan logo, perbaikan service quality, implementasi digitalisasi teknologi yang semakin baik, semakin canggih, semoga apa yang sudah dilakukan Pos ini masyarakat paham dan kembali memakai service dan produk Pos Indonesia seperti di masa lalu,” pungkas Endy.
sumber : Antara
Sumber: Republika