Selasa, 30/04/2024 - 17:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Zelenskyy: Penyelidikan dilakukan untuk kasus pemantauan jurnalis Arsip foto. (ANTARA/Ana

ADVERTISEMENTS

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

ISTANBUL — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa penyelidikan telah dilakukan terhadap kasus yang melibatkan pemantauan terhadap jurnalis, dan menyebut tekanan terhadap awak media tidak dapat diterima.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan Zelenskyy dalam pidato video malam hari, Rabu (17/1/2024), muncul setelah Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki keadaan terkait penyadapan ilegal dan rekaman video karyawan sebuah kantor berita lokal, mengindikasikan bahwa proses pidana telah dimulai.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

SBU percaya bahwa kerja media massa yang “independen dan profesional” yang transparan dan tanpa hambatan adalah “kondisi penting bagi perkembangan Ukraina sebagai negara demokratis,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
NATO Bantah Rencana Kehadiran Serdadu Tempur Sekutu di Ukraina

Kantor berita Bihus.Info sebelumnya mengatakan bahwa para karyawannya berada di bawah pemantauan selama berbulan-bulan setelah sebuah video muncul secara daring yang menunjukkan beberapa anggota stafnya menggunakan narkoba saat pesta tahun baru.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berbicara tentang diskusi strategis yang diadakan selama pertemuan dengan pemimpin militer sehari sebelumnya, Zelenskyy mengatakan “Ukraina memerlukan pandangan yang ambisius dan aktif.”

Dia mengatakan bahwa Ukraina harus mempertahankan inisiatif tersebut, dan menambahkan: “Kami ingin akhir perang bergantung pada tindakan Ukraina dan bukan tindakan musuh.”

Berita Lainnya:
Australia Desak Warganya Segera Tinggalkan Israel

Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina hampir dua tahun yang lalu untuk “demiliterisasi” dan “denazifikasi” negara bekas republik Soviet tersebut. Namun negara-negara Barat menyebutnya sebagai agresi dan mendukung Kiev melalui cara kemanusiaan, ekonomi dan militer.

Namun dukungan tersebut dikatakan memudar di tengah dugaan kegagalan serangan balasan Kiev, perubahan dinamika politik Barat, dan fokus global pada perang Israel-Hamas. Namun Ukraina mengatakan tidak melihat tanda kelelahan perang di antara sekutunya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi