JAKARTA– PT Pos Indonesia (Persero) atau Pos Indonesia kembali mendapat amanah dari pemerintah melalui Kementerian Sosial untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino di akhir Tahun 2023. BUMN tertua di Tanah Air tersebut telah menuntaskan penyaluran bantuan El Nino tahun 2023.
Salah satu penyaluran bantuan El Nino di wilayah Yogyakarta sudah selesai di akhir Desember 2023 di Kantor Pos KCP Pakem Sleman. Mereka pun ditargetkan untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada 304 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kapanewon Pakem.
Kepala Kantor Pos KCP Pakem Opfiyanto memastikan target tersebut sudah hampir terpenuhi. Bahkan, bisa dikatakan penyalurannya sudah mencapai 97 persen.
“Alhamdulillah, kami dari Kantor Pos KCP Pakem mendapat kepercayaan untuk menyalurkan bantuan El Nino ini kurang lebih kepada 304 KPM di Kapanewon Pakem. Wilayah di Kapanewon Pakem terdiri dari lima kelurahan. Alhamdulillah, berkat kami berkoordinasi yang intensif dengan pihak kelurahan, penyaluran bantuan kemarin dapat berjalan lancar dan mencapai lebih dari 90 persen,” ujar Opfiyanto, dalam keterangan persnya kepada Republika.
Opfiyanto menjelaskan, pihaknya selalu intensif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak pemerintah setempat untuk melakukan penyaluran bantuan El Nino di wilayahnya. Tak heran jika penyaluran bantuan ini bisa berjalan dengan lancar, bahkan bisa mencapai 97 persen pengalokasian.
“Kami selalu intensif berkoordinasi dan komunikasi dengan pihak kelurahan untuk penyampaian dan pemberitahuan undangan kepada KPM agar mereka bisa mengambil bantuan di Kantorpos. Jadi kami selalu koordinasi dengan pihak Kelurahan dan TPSD Kelurahan,” kata Opfiyanto.
Ia menyebutkan, ada dua metode yang dilakukan Pos Indonesia ketika melakukan penyaluran bantuan El Nino. Pertama, penyaluran langsung di Kantor Pos. Kemudian, penyaluran door to door atau ke rumah KPM langsung.
Adapun penyaluran door to door ini dilakukan khusus untuk para KPM yang berhalangan hadir untuk mengambil bantuan di Kantor Pos. Terutama bagi penerima yang berstatus lansia atau sakit.
Menurut Opfiyanto, penyaluran door to door sangatlah efektif. Bahkan, metode tersebut menjadi salah satu faktor penyebab penyaluran bantuan bisa berjalan dengan lancar.
“Selama saya menyampaikan bantuan ke rumah kemarin sepertinya mereka benar-benar layak mendapatkan bantuan ini. Setelah saya bagikan bantuan ini, tidak henti-hentinya mereka mengucapkan terima kasih. Saya juga sampai ikut terharu. Saya ikut senang juga melihat menerima bantuannya dengan senyum dan semringah. Jadi artinya, bantuan ini sangat sangat bermanfaat dan sangat tepat sasaran,” ungkapnya.
Opfiyanto juga mengaku tidak ada kendala yang berarti selama melakukan penyaluran bantuan. “Kendala yang dialami tidak begitu signifikan. Kemarin, ada KPM yang lansia atau sakit, kami koordinasi dengan TPSD, kemudian kami melakukan pengantaran bantuan langsung ke rumah KPM tersebut,” jelasnya.
Dalam penyaluran bantuan, pihak Kantor Pos KCP Pakem mengerahkan dua juru bayar dan dua verifikator. Mereka pun difasilitasi aplikasi Pos Giro Cash (PGC) untuk memvalidasi data para KPM. Dalam aplikasi tersebut, terdapat dua teknologi canggih seperti face recognition dan geo tagging.
“Dalam aplikasi PGC ini ada teknologi face recognition. Teknologi ini untuk pencocokan data NIK dan wajah KPM. Untuk alurnya, saat KPM datang membawa undangan, kami cocokkan KTP sama NIK. Lalu, kami foto lewat face recognition. Kalau sudah cocok, kami langsung melakukan scan barcode undangan yang dibawa oleh KPM tersebut,” jelas Opfiyanto.
“Setelah cocok, di aplikasi itu nanti muncul nama KPM dan NIK-nya. Setelah itu, kami bayarkan ke penerima dengan aplikasi itu sambil difoto. Saat difoto, penerima sambil memegang KTP dan uang bantuan yang kami bayarkan,” sambungnya.
Kemudian, petugas juru bayar menggunakan teknologi geo tagging untuk memvalidasi rumah KPM.
“Untuk proses geo tagging, kami lakukan beberapa hari setelah proses pembayaran. Jadi geo tagging untuk foto rumah KPM berdasarkan daftar di danom,” tuturnya.