EROPAINTERNASIONAL

Rusia Ngamuk Tau Ukraina Bisa Pakai ATACMS AS, Siap Perang Dunia Ketiga

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Keputusan Amerika Serikat untuk mengizinkan penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) oleh Ukraina di medan perang memicu kemarahan Rusia.Anggota parlemen di Moskow menilai keputusan itu mampu memperparah perang di Ukraina dan mengarah ke Perang Dunia Ketiga.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Anggota Senior Majelis Tinggi Parlemen Rusia, Andrei Klishas dalam unggahan di Telegram menyebut izin menggunakan rudal jarak jauh ke teritori Rusia berarti tanda bahwa kehancuran Ukraina semakin dekat.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Memutuskan untuk melakukan eskalasi sedemikian rupa sehingga dapat berakhir dengan kehancuran total negara Ukraina lebih cepat,” kata dia, seperti dimuat Associated Press pada Senin, 18 November 2024.

Berita Lainnya:
Ditemukan Meninggal Dunia di Apartemennya, Begini Kronologis Kematian Aktor Korea Song Jae Rim
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Wakil Kepala Komite Urusan Internasional Majelis Tinggi Rusia, Vladimir Dzhabarov mengatakan Moskow akan segera menanggapi keputusan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Ini adalah langkah yang sangat besar menuju dimulainya Perang Dunia Ketiga,” ujarnya.

Ketua Komite Urusan Luar Negeri Majelis Rendah Duma Negara, Leonid Slutsky juga mengatakan bahwa langkah tersebut dapat memicu tanggapan yang lebih keras.

“Serangan rudal AS ke wilayah Rusia pasti akan memicu eskalasi serius, yang mengancam akan menimbulkan konsekuensi yang jauh lebih serius,” tegasnya.

Berita Lainnya:
Kecelakaan Maut di Malaysia Tewaskan 7 WNI, Begini Kronologinya

Sumber anonim yang dikutip New York Times menyebut Presiden AS Joe Biden telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS yang dipasok AS untuk menyerang lebih dalam ke teritori Rusia.

Keputusan itu dipicu oleh adanya laporan penempatan pasukan Korea Utara oleh Rusia di perbatasan Kursk.

“Senjata tersebut kemungkinan akan digunakan untuk melawan pasukan Rusia dan Korea Utara dalam rangka mempertahankan pasukan Ukraina di wilayah Kursk di Rusia barat,” ungkap sumber tersebut.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya