Kamis, 02/05/2024 - 00:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIMIGAS

SKK Migas Siap Antisipasi Hadapi Ancaman Krisis Energi

ADVERTISEMENTS

Ketika ada konflik antar negara harga minyak dunia naik.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 PADANG — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan berbagai antisipasi menghadapi ancaman krisis energi dengan mewujudkan ketahanan energi di Tanah Air.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Saat ini ada tiga isu seputar energi yaitu pandemi, masalah transisi energi, dan konflik antarnegara membuat harga minyak dan gas menjadi tinggi, untuk itu kita terus melakukan antisipasi mewujudkan ketahanan energi,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Padang, Kamis (7/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Ia menyampaikan hal itu saat memberikan kuliah umum di Universitas Andalas (Unand) Padang dengan tema Strategi Membangun Ketahanan energi di Era Transisi Untuk Mendukung Pembangunan Nasional Yang Berkelanjutan dan penandatanganan nota kesepahaman. Menurut dia ancaman terdepan yang dihadapi adalah krisis energi dan ketika ada konflik antar negara harga minyak dunia naik.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
PIS Incar Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS


“Ini momen menarik bagi pengambil keputusan, perusahaan, dan pemerintah karena dunia sedang gonjang ganjing sehingga perlu pengambilan keputusan yang tepat,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia memaparkan apa yang terjadi di Ukraina menyebabkan peta energi kocar kacir karena ketergantungan negara di Eropa terhadap energi Rusia.”Kita tidak pernah menduga harga minyak yang dulu anjlok sampai 20 dolar, hari ini bisa di atas 120 dolar per barel,” kata dia.


Oleh sebab itu presiden mencoba mengambil langkah agar persoalan ini bisa diatasi.Kemudian dari saat ini Indonesia tengah menghadapi energi transisi diantaranya adalah nol emisi pada 2026.


“Konsekuensinya ada tambahan biaya bagi sektor industri yang masih menghasilkan CO2,” kata dia.

Berita Lainnya:
BI Dorong Jangkauan Manfaat IsDB di Berbagai Negara Anggota


Untuk itu SKK Migas menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi termasuk Unand bagaimana mewujudkan nol emisi ini.Selanjutnya langkah yang perlu diambil adalah upaya mengangkat produksi minyak dan gas untuk mengurangi defisit.


“Sekarang kita dihadapkan pada bagaimana menaikkan produksi dan mengantisipasi energi transisi,” ujarnya.


Ia melihat peran energi baru dan terbarukan berperan dalam menghadapi energi dan transisi dan mewujudkan kemandirian energi.”Salah satunya adalah gas sehingga perlu dilakukan konversi dari minyak dan gas secara bertahap,” ujarnya.


Selain itu pihaknya juga tengah menyiapkan renstra soal minyak dan gas mulai dari aspek produksi hingga SDM meliputi 10 pilar.


 


 


sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi