Minggu, 05/05/2024 - 00:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Taliban Tuduh Amerika Serikat Sita Aset Beku Afghanistan Secara Ilegal

ADVERTISEMENTS

Amerika Serikat bekukan aset Bank Sentral Afghanistan senilai 7 miliar dolar AS

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

KABUL — Pihak berwenang Taliban menuduh Amerika Serikat pada Kamis (15/9/2022) merampas aset milik Afghanistan, setelah Washington mengungkapkan rencana untuk membentuk dana eksternal untuk mengelola 3,5 miliar dolar dari cadangan nasional yang disita. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Ketika Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, Amerika Serikat membekukan aset bank sentral senilai 7 miliar dolar. Pembekuan aset ini memperburuk krisis kemiskinan yang disebabkan oleh runtuhnya rezim lama dan penangguhan bantuan asing. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Awal tahun ini Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan rencana untuk membagi uang tunai, dengan setengahnya untuk bantuan ke Afghanistan dan setengahnya lagi untuk para korban serangan teror 9/11 yang memicu invasi pimpinan Amerika Serikat.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Sejak itu para pemimpin baru Kabul telah merayu Washington untuk membuka bantuan tunai karena Afghanistan telah dilanda krisis pangan musim dingin, jatuhnya ekonomi dan gempa bumi yang semakin menghancurkan rakyat Adghanistan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Israel Sudah Bunuh 34 Ribu Warga Palestina, AS Berencana Kasih Bantuan Senjata Lagi


Tetapi pada Rabu, Amerika Serikat mengatakan 3,5 miliar dolar akan disimpan dalam dana yang dikelola secara profesional, karena tidak mempercayai kepemimpinan Taliban. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Aset rakyat Afghanistan telah dirampa Amerika Serikat,” kata juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid dilansir dari Alaraby, Jumat (16/9/2022). 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


“Kami menganggapnya sebagai invasi terhadap properti warga Afghanistan,” tambahnya. “Amerika Serikat bukan pemilik aset ini,” tegasnya seraya menuntut dana tersebut dikeluarkan “tanpa syarat apapun”. 


Dana Afghanistan yang baru, yang berbasis di Jenewa, tidak akan memberikan bantuan kemanusiaan tetapi akan bertanggung jawab atas fungsi-fungsi inti bank sentral seperti membayar tunggakan internasional Afghanistan dan untuk impor listriknya dan berpotensi untuk kebutuhan seperti mencetak mata uang. 


Sejak akhir intervensi militer 20 tahun, Amerika Serikat dan negara-negara lain telah bergulat dengan bagaimana menyalurkan bantuan ke Afghanistan tanpa menyentuh dan melalui pemerintahan Taliban. 

Berita Lainnya:
Gelombang Panas Diduga Sebabkan Dua Orang Warga India Meninggal Dunia  


“Saat ini tidak ada lembaga di Afghanistan yang dapat menjamin bahwa dana ini akan digunakan hanya untuk kepentingan rakyat Afghanistan,” tulis Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat, Wally Adeyemo, dalam sebuah surat kepada pusat negara itu, Da Afghanistan Bank (DAB). 


“Sampai kondisi ini terpenuhi, pengiriman aset ke DAB akan menempatkan mereka pada risiko yang tidak dapat diterima dan membahayakan mereka sebagai sumber dukungan bagi rakyat Afghanistan,” kata surat yang diperoleh AFP. 


DAB juga mengkritik rencana penyimpanan cadangan di Swiss. Dikatakan “tidak dapat diterima” bagi institusi untuk menggunakannya untuk apa pun selain kegiatan ekonomi yang sah, seperti menstabilkan pasar uang dan memfasilitasi perdagangan.


Sumber: alaraby 


 


 


Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi