BANDA ACEH – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat pada Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Aceh sebanyak 806,82 ribu jiwa atau 14,64 persen, berkurang sebanyak 43,4 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2021 yang jumlahnya 850,26 ribu orang atau 15,53 persen.
Menurut data terbaru yang di rilis BPS Aceh pada Jumat, 15 Juli 2022, persentase penduduk miskin di Aceh turun dari 15,53 persen menjadi 14,64 persen.
Kemudian di daerah perdesaan turun 1,17 poin (dari 18,04 persen menjadi 16,87 persen) sedangkan di perkotaan, persentase penduduk miskin turun sebesar 0,27 poin (dari 10,58 persen menjadi 10,31 persen).
Lalu pada periode September 2021 – Maret 2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami penurunan dari 2,952 pada September 2021 menjadi 2,489 pada Maret 2022.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok, dan ikan tongkol/tuna/cakalang.
Sedangkan untuk komoditi bukan makanan yang berpengaruh terhadap nilai Garis Kemiskinan adalah biaya perumahan, bensin, dan listrik. Sementara itu Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami penurunan dari 0,813 pada September 2021 menjadi 0,613 pada Maret 2022.
Pada Maret 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Aceh yang diukur oleh Gini Ratio tercatat sebesar 0,311. Angka ini mengalami kenaikan dibanding September 2021 yang tercatat sebesar 0,323.
Selanjutnya, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 21,54 persen pada Maret 2022. Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 20,08 persen, sementara untuk daerah perdesaan angkanya tercatat sebesar 23,12 persen.[]