Kamis, 02/05/2024 - 01:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Studi: Minuman Berenergi Bisa Picu Penggumpalan Darah, Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

ADVERTISEMENTS

Asupan minuman berenergi tampak ada kaitannya dengan komplikasi kardiovaskular.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Penggumpalan darah memang bermanfaat saat cedera atau terluka karena berfungsi membendung pendarahan. Namun, ketika gumpalan darah terbentuk di dalam pembuluh darah tanpa alasan yang jelas, itu bisa menjadi pertanda komplikasi serius.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Gaya hidup dan pola makan tak sehat bisa mendorong hal itu. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Surgical Research menemukan bahwa konsumsi minuman berenergi bisa memicu mekanisme yang mengarah pada pembentukan gumpalan darah. Peneliti mencatat, asupan minuman berenergi telah terlibat dalam sejumlah komplikasi kardiovaskular, seperti aritmia jantung, infark miokard, dan bahkan kematian mendadak akibat serangan jantung.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Kalimat yang Sebaiknya tak Diucapkan Nenek dan Kakek kepada Cucu
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sehubungan dengan hal ini, para peneliti berhipotesis bahwa konsumsi minuman energi dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular yang merugikan dengan meningkatkan agregasi trombosit. Ini akan mengakibatkan peningkatan risiko trombosis (bekuan darah dalam vena).

ADVERTISEMENTS


Trombosit adalah sel darah kecil. Jika jumlah trombosit seseorang terlalu tinggi, gumpalan darah dapat terbentuk di pembuluh darah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Untuk menyelidiki hipotesis mereka, para peneliti merekrut 32 sukarelawan sehat berusia 18-40 tahun. Mereka diberi 470 ml air kemasan atau minuman energi standar bebas gula pada dua kesempatan terpisah. Minuman dikonsumsi setelah puasa semalam selama 30 menit. Parameter koagulasi (pembekuan) dan fungsi trombosit diukur sebelum dan 60 menit setelah konsumsi.

Berita Lainnya:
Studi Ungkap Parasetamol Bisa Ganggu Pensinyalan Jantung, Bahkan dalam Dosis Rendah

Apa yang peneliti temukan? Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik dalam koagulasi yang terdeteksi. Namun, dibandingkan dengan kontrol air, konsumsi minuman energi menghasilkan peningkatan agregasi trombosit yang signifikan.

“Peningkatan aktivitas trombosit ini terjadi dalam satu jam setelah konsumsi,” kata para peneliti seperti dilansir dari Express, Senin (29/8/2022).

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi