Rabu, 08/05/2024 - 02:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Memperhatikan Frekuensi Buang Air Kecil Anak Bisa Cegah Gagal Ginjal Akut

ADVERTISEMENTS

Jika anak tidak bisa buang air kecil, maka bisa berlanjut ke gagal ginjal akut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyarankan orang tua mewaspadai frekuensi dan jumlah buang air kecil pada anak untuk mencegah terjadinya gagal ginjal akut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


“Gagal ginjal ini ditandai dengan frekuensi buang air kecil dan jumlahnya. Biasa 12 kali sehari kemudian mendadak sedikit, lalu biasa banyak sekarang tidak,” katanya dalam diskusi daring ‘Misteri Gagal Ginjal Akut’, Sabtu (22/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Syahril menjelaskan gagal ginjal akut dimulai dari gangguan ginjal yang disebabkan oleh terganggunya fungsi ginjal sebagai pusat metabolisme tubuh dan mengeluarkan urine atau buang air kecil sebagai sisa dari metabolisme. Jika gangguan ginjal berlanjut dan bahkan hingga tidak bisa buang air kecil, maka bisa berlanjut ke gagal ginjal akut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
BKKBN Tekankan Pentingnya Peran Ibu Bagi Keluarga


“Ini yang menyebabkan banyak meninggal, ini terlambat karena begitu sudah terjadi gagal ginjal karena tidak bisa memproduksi urine, metabolisme susah karena rusaknya ginjal,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Kasus gagal ginjal ginjal akut merupakan kasus yang wajar terjadi pada anak akibat infeksi dan pendarahan. Kementerian Kesehatan mencatat kasus gagal ginjal biasanya hanya berjumlah satu-dua kasus per bulan, namun sejak akhir Agustus terdapat peningkatan yang signifikan dengan tingkat kematian 55 persen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Data terakhir Kemenkes, sebanyak 133 meninggal akibat gagal ginjal akut dan 69 orang anak sudah sembuh dari gagal ginjal dengan diantaranya dibantu dengan cuci darah. Peningkatan kasus secara signifikan tersebut diduga kuat akibat kandungan etilen glikol dan dietilen glikol pada obat sirop anak yang melebihi ambang batas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Biarkan Anak Ekspresikan Isu Lingkungan Melalui Karya Seni, Ini Manfaatnya


“Dari 11 kasus yang kita teliti, tujuh orang positif etilen glikol dan dietilen glikol yang memang bahan tersebut berbahaya untuk dikonsumsi. Kemudian diserahkan kepada BPOM dan BPOM sudah mengeluarkan lima obat yang mengandung bahan tersebut,” ucapnya.


Kendati dari sebagian besar kasus gagal ginjal akut pada anak disebabkan oleh ditemukannya kandungan etilen glikol dan dietilen glikol, Kemenkes belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya peningkatan kasus gagal ginjal akut pada anak secara signifikan.


Hingga kini, Kemenkes masih melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan faktor lain seperti faktor genetik dan sebagainya. Guna memitigasi kasus gagal ginjal akut, Kemenkes terus melakukan pengawasan di seluruh provinsi di Indonesia termasuk dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi