Selasa, 30/04/2024 - 20:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

OTOMOTIF
OTOMOTIF

Eropa Ketar-ketir dengan Dominasi Industri Kendaraan Listrik Cina

ADVERTISEMENTS

Renault R5 hybrid karya pembuat mobil Prancis Renault. Eropa mengkhawatirkan dominasi Cina terkait bahan baku baterai mobil listrik.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Eropa mengkhawatirkan dominasi Cina terkait bahan baku baterai mobil listrik. Chairman Renault Jean-Dominique Senard menilai keputusan terbaru Cina yang membatasi ekspor dua logam yakni galium dan germanium yang digunakan dalam semikonduktor dan kendaraan listrik harus menjadi tanda bahaya bagi para Eropa. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Hal itu menunjukkan ketergantungan yang berlebihan Eropa pada Cina dan kebutuhan untuk membangun rantai pasokan yang mahal. Ketika saya berbicara tentang Cina, saya berbicara tentang tekanan kuat hari ini terkait impor kendaraan (listrik) Cina ke Eropa,” kata Senard dilansir Reuters di Jakarta, Ahad (9/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
PEVS 2024 Ditargetkan Raup Transaksi Lebih Rp 400 M
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Senard menyampaikan produsen Eropa memang punya kemampuan dalam memproduksi, namun memiliki tantangan dalam pasokan bahan baku. Senard menyebut langkah Cina dalam industri kendaraan listrik dan rantai pasokan berkat investasi bertahun-tahun yang menelan biaya miliaran Euro pantas untuk ditiru. 

ADVERTISEMENTS

Senard mengatakan pembatasan ekspor Cina meningkatkan perang teknologi dengan Amerika Serikat berpotensi menyebabkan lebih banyak gangguan pada rantai pasokan global. Eropa harus mencari alternatif dalam skenario terburuk.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ini Kata Mitsubishi Soal Peluncuran Xpander Hybrid di Indonesia

“Jika ada krisis geopolitik yang nyata, kerusakan pabrik baterai yang hanya ditenagai oleh produk yang berasal dari luar akan sangat besar,” ucap Senard. 

Senard menilai pengembangan bahan bakar alternatif, seperti bahan bakar elektronik sintetis dan hidrogen akan sangat penting jika tiba-tiba kekurangan baterai karena kelangkaan bahan baku.

“Seperti yang dilakukan produsen yang berhati-hati, kami sedang mencari alternatif untuk menghindari melumpuhkan negara jika, misalnya, kami kehabisan baterai,” kata Senard.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi