Selasa, 21/05/2024 - 23:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Warga Palestina: Untuk Pertama Kalinya, Kami Merasa Merdeka

GAZA — Pada Sabtu (7/10/2023) pukul 06.00 pagi, Omar–bukan nama sebenarnya–mendengar suara roket diterbangkan dari kawasan Palestina. Ia merasa serangan kali ini sedikit berbeda dari serangan-serangan biasanya.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Ia bergegas bangun dari tempat tidurnya lalu menuju perbatasan Gaza dengan Israel. Omar yang berprofesi sebagai jurnalis berkendara menuju perbatasan Palestina-Israel, tepatnya ke penyeberangan Erez.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Saya dan seorang teman jurnalis berkendara menuju perbatasan dan menuju penyeberangan Erez.  Jalannya terbuka dan banyak orang yang menyeberang dengan berjalan kaki, dengan mobil, atau dengan sepeda motor,” ujar Omar, dilaporkan Middle East Eye, Ahad (8/10/2023).

Erez adalah persimpangan utama antara Jalur Gaza yang terkepung dan Israel.  Seperti pagar lainnya yang memisahkan keduanya, Erez dilengkapi berbagai peralatan militer serta peralatan pengawasan. Bagi banyak warga Palestina yang beruntung diizinkan meninggalkan Gaza, Erez sudah tidak asing lagi. Erez juga merupakan tempat para pekerja harian menyeberang ke Israel untuk bekerja.

Berita Lainnya:
Hamas Tiba di Kairo, Disambut Ancaman AS yang Minta Qatar Usir Hamas Jika Tolak Proposal Israel

Namun, situasi pada Sabtu (7/10/2023) berbeda. Dari kejauhan Omar sudah melihat pejuang Hamas mengejar zionis Israel. Lama kelamaan, hampir tidak ada satu pun tentara Israel yang terlihat di Erez ketika Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Omar menerima informasi bahwa tidak ada pasukan Israel  dalam jarak 3 kilometer dari pagar perbatasan. Warga Palestina dalam kondisi aman untuk meninggalkan Gaza dan berjalan ke tanah datar Israel di depan mereka.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Jadi orang-orang terus berjalan dan kami berjalan bersama mereka.  Anda tidak bisa membayangkan jumlah orang yang masuk. Saat kami hendak menyeberang jalan menuju Erez, kami menjadi sasaran serangan udara ketika Israel berusaha memotong jalan dan berusaha menghentikan langkah warga Palestina,” katanya.

Omar mengatakan, jet tempur Israel berusaha membubarkan massa yang menuju Erez.  Tetapi warga Palestina sudah tidak peduli dengan apa pun dan terus melangkahkan kaki ke tanah bersejarah Palestina yang dicaplok Israel. Ketika mereka sampai, barulah perasaan haru meluap.

ADVERTISEMENTS

“Saya merasakan kegembiraan dan mulai menangis.  Orang-orang mulai menangis dan bersujud karena mereka telah memasuki tanah tempat mereka mengungsi pada tahun 1948. Kami takjub saat berjalan-jalan, bebas, di tanah kami, di luar penjara di Gaza.  Kami merasa bahwa kamilah yang memegang kendali atas tanah kami,” ujar Omar.

ADVERTISEMENTS

Omar merasa momen tersebut seperti Hari Raya Idul Fitri. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Omar merasakan kebahagiaan yang membuncah. Omar dan warga Palestina lainnya merasa terbebas dari penjara dan penderitaan yang selama ini dirasakan.

Berita Lainnya:
Pasukan Penjaga Pantai Filipina Halangi Reklamasi Cina di Laut Cina Selatan

“Saya merasa kebahagiaan orang-orang datang dengan memasuki negeri ini meskipun mereka akan mati.  Saya telah menjalani seluruh hidup saya di bawah pengepungan, dan saya telah meliput semua peristiwa, perang dan perjalanan pulang, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Jalur Gaza.  Tapi ini pertama kalinya saya (kami) merasa merdeka,” ujar Omar.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi