Kamis, 02/05/2024 - 17:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Sebentar Lagi Musim Hujan, Ingatlah Larangan Mencela Hujan

ADVERTISEMENTS

Seorang warga memakai payung saat sedang memancing ikan di kawasan Banjir Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta, Senin (27/3/2023). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan hujan masih berpotensi terjadi hingga awal April 2023 mendatang yang disebabkan dinamika atmosfer masih mengalami peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Terkadang sebagian orang mencela hujan karena turun secara terus-menerus. Namun, muslim hendaknya tidak mencela nikmat Allah Ta’ala yang satu ini. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sebab Allah Ta’ala yang menurunkan hujan tersebut, maka janganlah manusia mencelanya. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Bagaimana Islam Memandang Musik?

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِى ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ وَأَنَا الدَّهْرُ أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

 

”Allah ’Azza wa Jalla berfirman, “Anak Adam menyakiti-Ku. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR Muslim)

 

Hujan merupakan rahmat dari Allah SWT. Dengan hujan, tanaman yang kering menjadi subur, dan manusia juga mendapatkan manfaat darinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, 

 

ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﺮْﺳِﻞُ ﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺡَ ﺑُﺸْﺮًﺍ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻱْ ﺭَﺣْﻤَﺘِﻪِ

 

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan)…” (QS Al-A’raaf ayat 57)

 

Allah Azza wa Jalla berfirman, 

Berita Lainnya:
Rahasia Istighfar Berdasarkan Kisah Imam Hasan Bashri

 

وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ  

 

“Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji.” (QS. Asy-Syuara ayat 28)

 

Berdasar Tafsir Al-Muyassar, maksud dari ayat tersebut, yakni hanya Allah semata yang menurunkan hujan dari langit. Dengannya Allah menyelamatkan manusia setelah mereka berputus asa darinya.

Dia menebarkan rahmat-Nya di antara makhluk-Nya lalu. Dia meratakan hujan kepada mereka. Dialah penolong yang mengurusi urusan hamba-hamba-Nya dengan kebaikan dan karunia-Nya yang maha terpuji dalam pertolongan dan pengaturan-Nya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi