Rabu, 08/05/2024 - 03:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Imbau Orang Tua tidak Panik Saat Anak Kejang

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Subspesialis Neurologi Setyo Handryastuti mengimbau orang tua tidak panik dalam menghadapi kejang pada anak. Orang tua harus mengetahui penyebab kejang pada anak.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Sebetulnya tidak sebegitunya amat (kejang pada anak). Baru berbahaya kalau tubuh anak tidak bisa beradaptasi, kalau kejang lebih dari 30 menit, dan itu jarang,” katanya dalam diskusi mengenai kejang pada anak yang diikuti di Jakarta, Kamis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Handryastuti mengatakan pengetahuan orang tua terhadap penyebab dari gejala kejang pada anak sangat penting agar orang tua tak lekas panik karena tidak semua jenis kejang berbahaya pada anak. Ia menyebutkan sejumlah kondisi seperti demam, epilepsi, serta radang paru atau pneumonia, merupakan penyebab umum kejang pada anak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Cara Tasya Kamila Atasi Batuk Pilek pada Anak
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Bisa juga diare, muntah, kekurangan cairan yang cukup berat, juga cedera kepala,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Handraystuti menjelaskan gejala kejang pada anak merupakan gangguan fungsi otak yang bersifat sementara, dimana gejala yang dihasilkan tergantung pada bagian apa gangguan tersebut terjadi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Oleh sebab itu, menurut dia, kejadian kejang pada anak bisa terjadi dalam berbagai jenis, seperti kejang separuh tubuh, seluruh tubuh, tubuh tidak merespon saat ditepuk, jatuh yang tiba-tiba saat berdiri, kepala jatuh tiba-tiba saat sedang duduk, dan lain sebagainya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Mitos Efek Samping Vaksin Masih Jadi Tantangan Pelaksanaan Vaksinasi

“Setelah kejang juga ada beberapa gejala seperti bingung, lemas, kadang keluar air liur, mengompol, dan kalau kejang cukup lama maka bisa menyebabkan anak tertidur dan normal saat sudah bangun kembali,” ungkapnya.

Untuk itu Handryastuti kembali menekankan kepada orang tua agar memperhatikan penyebab kejang anak, serta apa yang dialami anak pada saat kejang.

Ia menyarankan agar orang tua merekam kejadian kejang pada anak serta menyerahkan hasil rekaman tersebut kepada dokter pada saat berobat, guna mempermudah diagnosis dokter agar penanganan yang dilakukan menjadi akurat dan efisien.

 

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi