Rabu, 01/05/2024 - 21:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Jangan Buru-Buru Sodorkan Susu Formula, Dukung Ibu Beri ASI untuk Bayinya

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Dukungan keluarga penting dalam pemberian air susu ibu (ASI) kepada anak. Tanpa dukungan keluarga, ibu bisa kesulitan memberi makanan terbaik di enam bulan pertama kehidupan bayinya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kurangnya dukungan dari pasangan dan juga keluarga, serta mitos-mitos salah yang masih dipercaya di masyarakat, membuat ibu kadang menjadi tidak percaya diri, mendapat tekanan, tidak didukung, dan tidak diperhatikan kesehatan mentalnya, sehingga membuat program ASI eksklusif terhambat,” ujar dokter spesialis anak Agnes Tri Harjaningrum dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pemberian ASI eksklusif di enam bulan pertama kehidupan bayi penting karena itu menentukan status gizi mereka di masa depan. Dokter Agnes menyebut, ASI pasti yang terbaik jika dibandingkan susu formula.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Mengapa Nenek Lebih Sayang Cucu Dibandingkan Anaknya?

“ASI merupakan zat gizi utama yang harus diberikan untuk anak pada masa awal kelahiran,” kata dokter anak dari Rumah Sakit Permata Depok, Jawa Barat ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Persoalannya, tidak semua ibu beruntung diberi kemudahan memberikan ASI. Ada beberapa keadaan yang membuat pemberian ASI menjadi terkendala, misalnya, sang ibu harus mengonsumsi obat tertentu, ibu mengalami pendarahan pascapersalinan yang membuat ibu harus masuk unit perawatan intensif (ICU), atau ibu mengidap penyakit tertentu yang bisa menular ke bayinya, baik secara langsung atau melalui ASI.

Kondisi bayi pun kadang membuat proses menyusui ASI terhambat. Misalnya, bayi yang lahir prematur dan harus dirawat di ruangan khusus atau neonatal intensive care unit (NICU), bayi harus terpisah dari ibu, atau bayi memiliki penyakit metabolik sehingga pemberian ASI terkendala.

Berita Lainnya:
5 Tips Mudah Membersihkan Lantai Setelah Mudik

 

“Sebetulnya, kita semua sepakat ya bahwa ASI adalah yang terbaik. Tetapi sekali lagi bahwa dunia ini tidak hitam putih, ada abu-abunya, ada kondisi tertentu di mana seorang ibu memang tidak mampu memberikan ASI, yang juga harus kita maklumi dan diberikan solusi, bukan lalu mengatakan bahwa ibu tersebut bukan ibu yang baik,” ucap Agnes yang menamatkan spesialisasinya di Universitas Indonesia dan juga alumni Charite Medical School (Berlin-Jerman) & ISPED itu.

Dokter Agnes menjelaskan bahwa permasalahan pemberian ASI di Indonesia cukup kompleks. Di luar dari kondisi medis, tidak jarang pemberian ASI menjadi terhambat akibat kurangnya dukungan suami dan keluarga, kurangnya pengetahuan ibu dalam memberikan ASI, dan kepercayaan turun-temurun yang masih diyakini padahal salah.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi