Meskipun tidak satu pun dari lima lusin anggota Partai Demokrat mengatakan, mereka akan mendukung Trump. Sementara, setengahnya mengatakan mereka mempertimbangkan untuk tidak mengikuti pemilu atau memilih partai lain.
Kampanye Biden mengakui kekhawatiran tersebut. Namun, menekankan bukti antusiasme pemilih Partai Demokrat, seperti yang terlihat dalam penggalangan dana baru-baru ini.
Pekan lalu, tim kampanye dan sekutu Partai Demokrat mengatakan mereka mengumpulkan lebih dari 42 juta dolar AS di bulan Januari dan memiliki dana tunai sebesar 130 juta dolar AS untuk kemungkinan bertarung melawan Trump.
Namun, menurut sekitar selusin pejabat tim kampanye Biden, Gedung Putih dan Partai Demokrat mereka marah dan frustrasi atas kebijakan terhadap Israel dan kebijakan-kebijakan lainnya. “Kami terluka lebih dari yang kami perkirakan,” kata seorang penasihat kampanye Biden.
Salah satu ketua tim kampanye Biden, Mitch Landrieu mengakui masalah ini “sulit” tapi ia mengatakan masa kampanye masih lama untuk mengatasi kekhawatiran tersebut. “Anda bisa memperkirakan penjangkauan yang sangat-sangat agresif pada semua pemilih, terutama pemilih muda, pada semua isu ini,” katanya di Flint Michigan.
“Presiden dan kami akan mengikuti arahan ini, berulang kali ia mengatakan, ia tidak memikirkan masalah ini dalam rangka pemilihan, ia memikirkannya dalam apa yang benar untuk dilakukan,” kata Landrieu.
Para pakar strategi mengatakan mengabaikan kekhawatiran itu dapat menjadi sebuah kesalahan. “Ini benar-benar berbahaya, kami melihatnya pada tahun 2000, kami telah melihatnya di 2016,” kata, pendiri Arab American Institute dan anggota lama Komite Nasional Partai Demokrat James Zogby.
Ia merujuk kekalahan kandidat Partai Demokrat Al Gore dan Hillary Clinton yang kalah setelah mengabaikan peringatan dari partainya sendiri.
sumber : reuters
Sumber: Republika