AMERIKAINTERNASIONAL

Dikenal sebagai Musuh Erdogan, Fethullah Gulen Meninggal Dunia di AS

image_pdfimage_print

BANDA ACEH –  Seorang ulama Turki yang mengasingkan diri di Amerika Serikat, Fethullah Gulen meninggal dunia di usianya yang ke-83 tahun.Sebuah situs web yang menerbitkan khotbah-khotbah Gulen, Herkul pada Senin, 21 Oktober 2024 mengumumkan kematian Gulen di sebuah rumah sakit di Pennsylvania.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Gulen telah meninggal pada Minggu malam, 20 Oktober 2024 di rumah sakit saat dia dirawat,” ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Al Jazeera. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Gerakan Gulen yang dikenal sebagai “Hizmet” yang berarti “layanan” dalam bahasa Turki – berupaya menyebarkan ajaran Islam moderat yang mempromosikan pendidikan gaya Barat, pasar bebas, dan komunikasi antar agama.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Gulen yang dituduh oleh otoritas Turki sebagai dalang kudeta yang gagal pada tahun 2016 telah mengasingkan diri ke Amerika dan dicabut kewarganegaraannya dari Turki pada 2017. 

Berita Lainnya:
Rocky Gerung Ungkap Alasan Anies Dukung Pramono-Rano, Ada Strategi Hidupkan Kartu
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Sejak kudeta yang gagal, gerakannya telah dibubarkan secara sistematis di Turki dan pengaruhnya telah menurun secara internasional.

Gulen sebelumnya merupakan sekutu Presiden Recep Tayyip Erdogan dan membantunya memenangkan pemilu pada tahun 2000-an tetapi menjadi musuh bebuyutan presiden Turki tersebut setelah perselisihan dimulai pada tahun 2010.

Erdogan melancarkan tindakan keras terhadap pengikut Gulen setelah tuduhan korupsi diajukan pada tahun 2013 terhadap Partai Keadilan dan Pembangunan milik presiden tersebut. 

Saat itu Erdogan menuduh para penyelidik yang melaporkan dugaan korupsi adalah pengikut Gulen.

Berita Lainnya:
Marah Genosida di Gaza, Erdogan: Turki Putuskan Semua Hubungan Diplomatik dengan Negara Kera Israel

Kudeta yang gagal terhadap Erdogan pada tahun 2016 memperdalam keretakan hubungan.

Presiden menuduh Gulen melancarkan kudeta, 3.000 pengikut Gulen dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan tindakan hukum diambil terhadap 700.000 orang.  

Sekitar 125.000 pegawai pemerintah, termasuk 24.000 tentara dan ribuan hakim investigasi, dipecat.

Gulen juga menjadi tokoh yang terisolasi di Turki, dicerca oleh para pendukung Erdogan dan dijauhi oleh pihak oposisi yang melihat jaringannya telah berkonspirasi selama beberapa dekade untuk merusak fondasi sekuler republik tersebut.

Berita kematian Gulen banyak diberitakan oleh media Turki pada hari Senin, 20 Oktober 2024, tetapi pemerintah tidak segera memberikan komentar.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya