Kamis, 02/05/2024 - 05:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Jangan Santap Makanan Ini Jelang Jam Tidur, Bisa Bikin Insomnia

ADVERTISEMENTS

Apa yang Anda makan sebelum tidur ternyata dapat berdampak besar pada tidur.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Tidur sangat penting bagi tubuh agar berfungsi secara efektif. Saat Anda kurang tidur, sejumlah masalah bisa muncul, misalnya energi rendah, penurunan fungsi kekebalan tubuh, bahkan obesitas. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kurang tidur dapat berdampak buruk pada kondisi fisik dan emosional. Menurut badan kesehatan di Inggris, National Health Services (NHS), rata-rata orang dewasa membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam tidur sehari. Namun, banyak orang akan mengalami insomnia atau secara teratur mengalami masalah tidur di beberapa titik dalam hidup mereka.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Menurut sebuah studi dari Direct Line Life Insurance, sekitar 7,5 juta orang Inggris rata-rata hanya mencapai lima jam tidur atau kurang. Studi dari Need For Sleep juga menemukan bahwa lebih dari 37 juta, atau 71 persen, orang di Inggris tidak mendapatkan tujuh sampai sembilan jam yang direkomendasikan.

ADVERTISEMENTS


Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ini? Apa yang Anda makan sebelum tidur ternyata dapat berdampak besar pada tidur.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dokter Ungkap Bahaya di Balik Kebiasaan Nagita Slavina Berbagi Makanan Bekas Gigitannya


Melansir dari laman Mirror, baru-baru ini, ada beberapa makanan yang harus dihindari untuk membantu Anda memperoleh tidur yang lebih baik yakni:


1. Makanan asin


Satu studi yang diterbitkan di Scientifica melihat efek garam pada tidur seseorang. Penelitian ini melibatkan 20 sukarelawan yang melaporkan tidak ada masalah dengan tidur. Tidur mereka dicatat selama lima malam.


Penelitian menemukan bahwa makan garam dapat menunda waktu sebelum tidur, menyebabkan seseorang sering terbangun pada malam hari, dan gangguan tidur lainnya.


“Keripik, kacang-kacangan, dan makanan lain biasanya mengandung banyak natrium,” catat penelitian tersebut.


Penelitian itu menyimpulkan bahwa mengonsumsi makanan asin terutama pada malam hari dapat mengganggu tidur. Oleh karena itu, dianjurkan orang dengan masalah tidur tidak boleh memakannya pada jam-jam menjelang tidur.


2. Makanan manis


Mengonsumsi makanan kaya gula tidak hanya buruk bagi tubuh, tetapi juga merugikan tidur seseorang. Makanan manis seperti es krim dan soda diketahui dapat meningkatkan kadar gula.


Lonjakan ini kemudian menyebabkan adrenal meningkatkan kadar kortisol, dan menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur.

Berita Lainnya:
Donor Darah Tiga Bulan Sekali Sehatkan Tubuh, Pemula Harus Lakukan Apa Sebelumnya?


3. Makanan pedas


Makanan pedas yang dimaksud di antaranya seperti kari, saus pedas atau mustard, dan makanan yang kaya akan capsaicin (zat kimia yang meningkatkan suhu tubuh yang dikenal sebagai proses termoregulasi). Jika dilakukan, maka akan mengganggu tidur seseorang.


Ada beberapa jenis makanan terbaik untuk disantap sebelum tidur, yang dapat membantu tidur dengan meningkatkan jumlah melatonin, di antaranya ceri, madu murni, pisang, dan kacang almond. Pakar tidur di EveryNight Matresses, Jasmin Lee, mengatakan mempraktikkan kebersihan tidur yang baik adalah kunci untuk menghindari efek kurang tidur. Menurut Lee, kebiasaan tidur yang baik meliputi menetapkan jadwal tidur, hindari makanan berat, menjaga kamar tidur tetap gelap, dan hindari ponsel atau laptop.


“Jika mengubah kebiasaan tidur tidak juga berhasil, dan Anda telah berjuang dengan tidur selama berbulan-bulan, maka Anda harus mengunjungi dokter. Mereka harus dapat menentukan apa yang menyebabkan insomnia Anda, dan memberikan perawatan yang tepat,” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi