Rabu, 01/05/2024 - 22:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Apa Betul Perut Anak Bakal ‘Kebal’ Setelah Berulang Kali Jajan Sembarangan?

ADVERTISEMENTS

Konon, perut orang Indonesia kuat meski terpapar makanan kotor atau tercemar.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Dalam percakapan satire sehari-hari, masyarakat kerap menyebut bahwa perut orang Indonesia “kuat”. Anak-anak pun dikatakan tak akan mengalami masalah kesehatan setelah berkali-kali terpapar jajanan yang tercemar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dari sisi medis, benarkah begitu? Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro Hepatologi Dr dr Muzal Kadim SpA(K) menepis anggapan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Guyon itu, tidak benar,” jelas dr Muzal dalam konferensi pers Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) secara daring, Selasa (17/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Hujan Masih Sering Mengguyur, Jaga Ketahanan Tubuh dengan Terapkan Pola Makan Sehat

Dr Muzal mengatakan, sistem pencernaan tidak akan “kebal” hanya karena anak terbiasa mengonsumsi jajanan sembarangan. Faktanya, pada kelompok usia batita, ada makanan tertentu yang tidak bisa diproses dengan baik oleh sistem pencernaannya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Utamanya, zat-zat berbahaya seperti pengawet dan pewarna yang dapat menyebabkan anak jatuh sakit. “Misalnya anak tiga tahun kan (makanannya) menyerupai dewasa ya, di bawah usia itu belum dewasa, apalagi ada zat-zat tertentu berbahaya,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Penyakit Rusa Zombie Dikhawatirkan Bisa Menular ke Manusia, Gejalanya Seperti Apa?

Pada umumnya, saluran cerna bisa memilah mana yang bisa diambil dan tidak. Hanya saja, usus kelompok usia di bawah tiga tahun belum optimal dalam proses pencernaan tersebut.

Sistem pencernaan anak akan berkembang seiring usia. Secara bertahap, tubuh anak akan memproduksi enzim-enzim untuk mencerna makanan.

Sistem kekebalan tubuhnya juga berkembang hingga mampu memberikan perlindungan kepada sistem pencernaannya. Di lain sisi, dr Muzal menjelaskan, jika anak terbiasa mengonsumsi makanan yang minim gizi, ada beragam risiko yang mengintai.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi