Minggu, 26/05/2024 - 20:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Awas, Ada Satelit yang Siap Jatuh ke Bumi Pekan Ini

Satelit Aeolus ESA telah jatuh dari ketinggian operasionalnya 320 kilometer di atas permukaan planet sejak 19 Juni 2023, setelah menyelesaikan misinya/ilustrasi

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA—Badan Antariksa Eropa (ESA) telah memulai misi pertama di mana Aeolus, satelit yang sudah tidak digunakan lagi, akan diarahkan kembali ke Bumi. Misi ini dapat membuka jalan bagi kembalinya satelit dengan aman, yang sebelumnya tidak pernah dirancang untuk masuk kembali secara terkendali.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Satelit itu telah jatuh dari ketinggian operasionalnya 320 kilometer di atas permukaan planet sejak 19 Juni 2023, setelah menyelesaikan misinya. Segera setelah mencapai 280 kilometer pada Senin (24/7/2023), operator misi ESA menggunakan bahan bakar terakhir Aeolus untuk melakukan manuver kritis pertama, yang akan membantu mengarahkan satelit perlahan kembali ke Bumi.

Berita Lainnya:
Satelit IRCB Ditemukan Kembali Setelah Hilang Selama 25 Tahun

Gerakan terakhir dijadwalkan terjadi pada Jumat (28/7/2023) mendatang, saat operator akan memandu satelit dari ketinggian 150 kilometer menjadi hanya 120 kilometer. Pada titik ini, satelit akan mulai memasuki kembali atmosfer.

Pada ketinggian sekitar 80 kilometer, sebagian besar satelit akan terbakar tetapi beberapa bagian dapat mencapai permukaan bumi. Jika semua berjalan sesuai rencana, ini seharusnya tidak menimbulkan ancaman karena pengontrol misi akan mengincar bagian terpencil Samudra Atlantik.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Enam Bulan di Angkasa, 3 Astronaut China Kembali ke Bumi dengan Selamat

Menurut ESA, Samudra Atlantik memberikan visibilitas satelit terbaik selama fase terakhir memasuki Bumi. Badan itu juga mengklaim bahwa risiko umum dari memasuki kembali satelit ke sana juga cukup rendah, dan upaya ini akan mengurangi risiko itu hingga 42 kali lipat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dinamai penjaga angin dalam mitologi Yunani, Aeolus diluncurkan pada 2018, dan merupakan satelit pertama yang secara langsung mengukur kecepatan dan arah angin di seluruh dunia. Karenanya, satelit ini memungkinkan para ilmuwan untuk meningkatkan prakiraan cuaca di seluruh dunia.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi