Kamis, 02/05/2024 - 01:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Imbau Anak Terdeteksi Stunting Segera Terapi

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Damayanti Rusli Sjarif mengimbau agar anak yang terdeteksi stunting segera diterapi agar tetap cerdas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa penurunan kecerdasan akibat stunting masih bisa diperbaiki 90 persen, jika dilakukan sebelum usia dua tahun dengan terapi nutrisi tinggi kalori dan tinggi protein, serta stimulasi bermain,” ujar dr. Damayanti dalam siaran pers BKKBN di Jakarta, Sabtu (30/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ia menjelaskan, anak-anak yang terdeteksi stunting dan tidak segera mendapatkan terapi, selain otaknya tidak berkembang, juga berpotensi menyebabkan mereka rentan menderita berbagai penyakit di masa depan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Untuk jangka panjang, anak yang kekurangan gizi akan menyebabkan stunting yang berdampak pada daya tahan tubuh, kecerdasan menurun, perkembangan terlambat, serta penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, hipertensi, obesitas, dan lain sebagainya ketika dewasa,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kebiasaan 'Menumpuk' Baju Dikaitkan dengan Pengidap ADHD

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

dr Damayanti juga mengutarakan, para kader keluarga berencana (KB) atau tim pendamping keluarga (TPK) dapat segera merujuk anak yang terdeteksi berisiko stunting ke dokter spesialis dan memberikan nutrisi atau asupan makanan tinggi protein. “Selain dirujuk ke dokter spesialis anak, balita terdeteksi stunting harus segera diberikan nutrisi sesuai indikasi untuk mengejar pertumbuhannya dan kontrol teratur sampai balita pulih dari stunting untuk mencegah penurunan kecerdasan,” ucapnya.

Selain itu, mengkonsumsi terapi nutrisi yang baik dalam makanan pendamping ASI (MPASI) juga sangat dianjurkan, dengan protein hewani setiap kali makan misalnya telur, hati ayam, daging merah, daging ayam, ikan, atau susu.

Berita Lainnya:
Tips Kendalikan Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Ia juga menekankan agar stunting tidak dianggap sebagai penyakit yang sepele dan biasa-biasa saja. “Stunting jangan dianggap biasa-biasa saja. Seorang anak yang menderita stunting, maka otaknya terancam terganggu. Seorang anak yang stunting itu adalah penanda makanan ke otak tidak cukup, sehingga berdampak ketika mau masuk sekolah, anak tersebut akan kesulitan mengikuti pelajaran,” tuturnya.

Ia mengemukakan, apabila penanganan terlambat, maka tidak banyak yang dapat dilakukan. “Kalau baru sadar ketika masuk sekolah, maka tidak banyak yang bisa kita perbuat. Semakin awal kita tangani, semakin cepat kembali pulih dan selamat otaknya,” kata dia.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi