EKONOMI

Pernah Patok 6%, Bappenas Ungkap Data Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Tak Tercapai

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Pertumbuhan Ekonomi kala Presiden ketujuh, Jokowi yang termaktub dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menargetkan di angka 6,2 hingga 6,5 persen.Data itu diungkap oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy saat Rapat Kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Pertumbuhan ekonomi dari baseline 2019 itu 5,02, capaian 2023 5,05, RPJMN targetnya 6,2 sampai 6,5 (persen),” beber Pambudy, di Jakarta (12/11) dikutip kumparanBISNIS (13/11).

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Buntut tak tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional yang telah digariskan dalam RPJMN 2019-2024, Rachmat juga bilang, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tak sesuai target yang diharapkan.

Berita Lainnya:
Selama 24 Jam Terakhir 100 Warga Palestina Dibunuh Israel, Sidang Darurat Liga Arab Didesak
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“RKP 5,3 dengan 5,7 (persen) dan capaian yang diperkirakan ini tidak tercapai,” sebut ia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Menurut indikator pertumbuhan ekonomi yang disusun RPJMN 2020-2024 dan target RKP 2024, tak tercapainya target lantaran posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 hanya di angka 4,95 persen secara tahunan (year on year/yoy).

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Dalam catatan kumparanBISNIS, realisasi pertumbuhan ekonomi secara tahunan itu juga lebih rendah dibandingkan kuartal II 2024 yang mencapai 5,05 persen (yoy) dan lebih tinggi jika dibandingkan kuartal III 2023 yang berada di level 4,94 persen (yoy).

Di samping itu, ada 13 indikator pembangunan lain yang diperkirakan Bappenas tak akan tercapai sesuai RKP 2024, di antaranya pertumbuhan investasi, share industri pengolahan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

Berita Lainnya:
Menkop Budi Arie Sebut Industri Lebih Suka Impor Bubuk Susu Ketimbang Ambil Produk Peternak

Lalu ada tingkat kemiskinan, rasio gini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), ketersediaan beras, segmen Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional, angka partisipasi kasar pendidikan tinggi, serta prevalensi stunting pada balita.

Meskipun demikian, ada dua indikator pembangunan yang teraih, yakni Nilai Tukar Petani (NTP) dan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

Lalu, tiga lainnya diproyeksikan bakal tercapai, ialah skor pola pangan, harapan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas dan angka kematian ibu.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya