INTERNASIONALPALESTINA

Respons Gencatan Senjata Lebanon-Israel, Hamas: Tak Ada Perdamaian hingga Palestina Terselesaikan

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Anggota kantor Politik Hamas Basem Naim mengatakan pihaknya menyambut baik perjanjian gencatan senjata Hizbullah-Israel seraya menegaskan bahwa Hamas “tidak merasa dikhianati” atas keputusan Hizbullah.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

“Bukan hanya Hizbullah yang membuat keputusan itu. Jika rakyat Lebanon memutuskan bahwa mencapai kesepakatan dengan Israel adalah demi kepentingan mereka, itu tidak masalah bagi kami, karena tujuan kami bukanlah agar Netanyahu menghancurkan Lebanon,” katanya kepada surat kabar Italia Repubblica, Rabu, 27 November 2024.

Berita Lainnya:
Ngeri, Ternyata Remaja di Lebak Bulus Juga Ingin Bun*h Ibunya
ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Namun Naim mengatakan bahwa “kesepakatan apapun dengan Lebanon, Yaman atau Iran tidak akan menjamin keamanan di kawasan. Tidak akan ada perdamaian hingga masalah Palestina terselesaikan.”

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Sebelumnya pada Selasa malam, dengan muara mutlak, Kabinet Keamanan Israel menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memandang perlu gencatan senjata, seraya menambahkan bahwa Israel akan menanggapi setiap kemungkinan dimulainya kembali permusuhan.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Selain itu, Presiden AS Joe Biden juga mengumumkan pada Selasa bahwa Pemerintah Israel dan Lebanon telah menyetujui usulan gencatan senjata dari Washington, yang mencakup penarikan tentara Israel dari Lebanon dalam waktu 60 hari.

Berita Lainnya:
Kabar Terbaru KPK soal Raffi Ahmad, Ternyata Tak Kunjung Lapor Harta Kekayaan

Berdasarkan rencana tersebut, angkatan bersenjata Lebanon akan menguasai Lebanon selatan, sedangkan Hizbullah akan merelokasi para pejuangnya ke utara Sungai Litani.

Sementara itu, sebuah komite internasional yang dipimpin Amerika Serikat akan dibentuk untuk memantau kepatuhan kedua pihak terhadap ketentuan perjanjian gencatan senjata tersebut.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya