Sabtu, 20/04/2024 - 07:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sutiyoso Khawatir Orang China jadi Mayoritas, Refly: Sebelum Nasi jadi Bubur, Kita Perlu Waspada

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menanggapi pernyataan Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang khawatir WNA China jadi mayoritas dan menguasai Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurut Refly, apa yang disampaikan Sutiyoso bukan pendekatan SARA.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Yang dimaksud dengan China di sini adalah warga negara asing,” ujarnya dilansir dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (21/5).

ADVERTISEMENTS

Refly mengatakan WNA bisa saja menjadi WNI dengan proses naturalisasi.

Berita Lainnya:
Komnas HAM Benarkan Korban Kekerasan Prajurit TNI di Ilaga Papua Tengah Meninggal Dunia

“Asalkan lewat prosedur yang benar, bukan diam-diam dan tiba-tiba menguasai,” katanya.

Jika prosedur naturalisasi benar, tak ada hak bagi siapa pun untuk melarang WNA menjadi WNI.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Namun, jika prosedurnya tak benar, itu yang harus kita cegah,” paparnya.

Oleh karena itu, Refly menilai apa yang disampaikan Sutiyoso adalah kekhawatiran seseorang yang memiliki pengalaman di bidang intelijen.

Refly juga mengatakan rumor tenaga kerja asing dari China daratan juga sering disampaikan.

Berita Lainnya:
Mahfud Tantang Hakim Konstitusi Kembalikan Maruah MK

“Mereka yang datang ke Indonesia katanya berasal dari suku Han yang merupakan tentara terlatih. Sebelum nasi menjadi bubur, kita tentu perlu waspada dengan hal-hal ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Refly meminta seluruh warga Indonesia untuk tak sibuk menyangkal dan mengalihkan permasalahan ke persoalan lain.

“Misalnya, soal radikal, intoleran, kadrun, dan sebagainya di saat kita tengah menghadapi tantangan riil, yaitu ekspansi ekspor manusia dari China,” tuturnya.(*)

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi