NASIONAL
NASIONAL

Reuni 411 cuma Sebatas Manuver Politik Balas Dendam

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Seruan aksi Reuni 411 tidak lebih dari aksi demonstrasi untuk kepentingan Politik praktis. 

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Apalagi tema aksi yang diusung adalah penjarakan Jokowi dan ganyang fufufafa. Dua tema tersebut menyasar keluarga Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Saya lihat reuni 411 tak memiliki legitimasi keumatan dalam konteks agama, namun lebih kepada kepentingan politik ya. Bisa jadi ini agenda balas dendam karena dulu ormasnya dibubarkan Pak Jokowi,” kata Pengamat Politik, Muhammad Khairul Bahri dalam keterangannya, Senin, 4 November 2024.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Ditambah lagi, menurutnya, ada informasi bahwa di dalam aksi 411 di depan Istana Kepresidenan tersebut juga menyeret soal tudingan penodaan agama yang dilakukan  Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono.

Berita Lainnya:
Program 'Lapor Mas Wapres' Inisiatif Gibran, Bukan Arahan Prabowo
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari KORPRI ke-53

Ia mengatakan bahwa patut diduga aksi tersebut juga akan disusupi oleh kepentingan politik di Jakarta. Sebab, Suswono adalah kontestan Pilkada 2024 yang berhadapan dengan dua paslon, yakni Pramono Anung-Rano Karno dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Dugaan makin kuat bahwa aksi ini murni gerakan politik praktis karena akan ada aksi penjarakan Suswono. Tak ada asumsi lain yang bisa menjadi tesis bahwa ini murni gerakan pesanan dan untuk tujuan politik praktis,” kata Khairul.

Oleh sebab itu, ia berpandangan bahwa aksi 411 tidak akan seramai saat awal-awal aksi 411 tahun 2016 yang memang memiliki esensi agama, yakni memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Berita Lainnya:
Terima Aduan Tom Lembong, Komnas HAM Masih Pelajari Bukti soal Dugaan Kriminalisasi

Terlebih, kata Khairul, Imam Besar FPI Habib Muhammad Rizieq bin Husein bin Shihab juga berhalangan hadir dalam Reuni 411 karena sedang berada di Arab Saudi.

“Panutan mereka kan tidak hadir, artinya magnet untuk menarik dukungan gerakan 411 kali ini kecil. Tapi potensi rawan disusupi kelompok yang ingin memanfaatkan situasi ini,” kata Khairul.

Dengan demikian, ia berharap aparat keamanan, khususnya intelijen tetap mewaspadai potensi agenda susupan lain yang bisa jadi menjadi potensi untuk memicu situasi chaos.

“Kita percaya intelijen kita bekerja dengan sangat baik, aparat keamanan kita akan mengantisipasi gerakan chaos,” pungkas Kairul. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya