NASIONAL
NASIONAL

Sering Cuekin Panggilan DPRD DKI, Kadis Parekraf Pantas Diganti

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Wacana pergantian Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta Andhika Permata mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPRD DKI Rany Mauliani.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Hal itu disampaikan Rany melalui keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu 17 November 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Kalau memang kinerja (Kadis Parekraf Andhika Permata) tidak profesional, performa tidak ada peningkatan, selayaknya diganti dengan yang lebih baik untuk kemajuan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) tersebut,” kata Rany.

Berita Lainnya:
Suswono Harus Berani Mempertanggungjawabkan Ucapan Janda Kaya
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Rany menilai pejabat Pemprov DKI kalau sudah terlalu nyaman dengan posisinya seringkali lupa untuk meningkatkan kualitas SKPD tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Hal lain yang menjadi sorotan Rany adalah Kadis Parekraf Andhika Permata jarang merespons apabila dihubungi legislator Kebon Sirih.

“Tapi kemudian dia mengirim Sekretaris Dinas Parekraf sebagai utusannya. Padahal banyak hal urgent yang mau kita diskusikan secara langsung,” kata Rany yang juga Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini.

Andhika Permata dilantik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memimpin Dinas Parekraf pada 13 Oktober 2021.

Berita Lainnya:
Direktur PPI: Bantuan Dengan Dana Pribadi, Boleh Atas Nama Pemberi

Sebelumnya, seorang ASN di lingkungan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta menyampaikan surat terbuka kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi.

Surat tersebut terkait dugaan kepemimpinan otoriter di bawah Kepala Dinas Parekraf Andhika Permata. 

Dalam surat bertajuk “Melawan Feodalisme Firaun di Dinas Parekraf,” ASN yang disamarkan namanya sebagai Luki Ardhi itu menyoroti sejumlah tindakan yang dianggap tidak profesional, feodal, dan diskriminatif.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya