ASIAINTERNASIONAL

Polisi Korsel Berusaha Gerebek Kantor Presiden Yoon

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Anggota kepolisian berusaha menggeladah kantor Kepresidenan Korea Selatan pada Rabu waktu setempat, 11 Desember 2024, menindaklanjuti penyelidikan terkait kasus darurat militer Presiden Yoon Suk-Yeol. 

ADVERTISEMENTS
Pakai Action Mobile Semua Jadi Mudah!

Sejak gagal menerapkan status darurat militer dan membuat kegaduhan, Yoon kini menjadi subjek investigasi kriminal atas tuduhan pemberontakan dan dilarang meninggalkan negara tersebut, tetapi ia belum ditangkap atau diinterogasi oleh pihak berwenang.

Seorang pejabat dinas keamanan presiden mengonfimasi laporan Yonhap bahwa penggerebekan polisi di kantor Yoon sedang berlangsung. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Terima Kash dari Bank Aceh Syariah Selama Tahun 2024

Namun para penyidik di kompleks kepresidenan belum sampai memasuki gedung utama.

“Polisi belum berhasil mencapai kesepakatan dengan Dinas Rahasia mengenai metode penyitaan dan penggeledahan. Polisi menolak berkomentar,” ungkap laporan Yonhap. 

ADVERTISEMENTS
Mengenang dan Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh dari Bank Aceh Syariah

Pejabat kantor kepresidenan membantah bahwa pihaknya menentang penggeledahan tersebut.

“Kami menanggapi berdasarkan hukum dan kasus-kasus pemerintah sebelumnya,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM Expired Bank Aceh Syariah

Mantan Menteri Pertahanan Kim Yong-hyun, orang kepercayaan dekat Yoon, dan dua perwira polisi senior termasuk kepala polisi nasional telah ditangkap atas tuduhan pemberontakan sebagai bagian dari investigasi.

Seorang pejabat Kementerian Kehakiman melaporkan bahwa Kim mencoba bunuh diri menggunakan kemeja dan celana dalam pada Selasa larut malam. 10 Desember 2024 di sebuah pusat penahanan tempat ia ditahan. 

ADVERTISEMENTS
QRIS Merchant Bank Aceh Syariah

“Ia kini sedang dalam pengawasan dan nyawanya tidak dalam bahaya,” pejabat tersebut menambahkan.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Kim telah mengundurkan diri dan meminta maaf atas perannya dalam penerapan darurat militer yang berlangsung singkat, dengan mengatakan bahwa dia sendiri yang bertanggung jawab.

Seruan agar Yoon ditangkap meningkat setelah pejabat tinggi militer dan pemerintah mengatakan bahwa ia memerintahkan pasukan untuk memasuki parlemen pada tanggal 3 Desember dan menghentikan anggota parlemen untuk memberikan suara guna menolak darurat militer.

Pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP) presiden mengatakan Perdana Menteri Han Duck-soo akan mengelola urusan negara sementara partai tersebut mencari cara yang tertib bagi presiden untuk mengundurkan diri.

Legitimasi konstitusional dari pengaturan tersebut telah dipertanyakan oleh partai-partai oposisi dan beberapa sarjana hukum.

Partai Demokrat (DP) yang beroposisi mengatakan berencana untuk mengajukan rancangan undang-undang baru untuk memakzulkan Yoon pada hari Rabu, 11 Desember 2024, setelah pengajuan sebelumnya ditolak.

Follow HARIANACEH.co.id untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya