Sabtu, 20/04/2024 - 02:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Dubes Sebut Ukraina Menjual Cerita Palsu Kejamnya Militer Rusia

ADVERTISEMENTS

Invasi militer ke Ukraina sudah berlangsung lebih dari sebulan. Setelah invasi yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, banyak warga Ukraina yang memilih untuk meninggalkan negaranya. Jutaan orang kini mengungsi ke negara-negara tetangga seperti ke Polandia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Putaran pembicaraan damai juga sudah dilakukan. Namun hal tersebut belum menemukan titik temu dari kedua negara. Pembicaraan damai yang berlangsung di Turki nampaknya tidak membawa perubahan banyak mengenai gencatan senjata.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Baru-baru ini, saat pasukan Rusia meninggalkan sekitar wilayah Kiev pada 3 April 2022. Namun pihak berwenang Ukraina menuduh Rusia telah melakukan pembunuhan kejam terhadap warga Bucha. Mayat sempat dilaporkan berserakan di mana-mana di Kota Bucha. Bahkan Ukraina menggambarkan kejadian tersebut seperti adegan film horor.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Seolah Berseberangan, Kongkalikong Surya Paloh dan Jokowi di Pilpres 2024 Mulai Tampak

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobyeva saat diwawancarai oleh VIVA menyampaikan bahwa pasukan Rusia tidak melakukan kejahatan seperti yang dituduhkan kepada pihaknya.

“Jadi ini bukan perang, ini adalah operasi militer khusus yang memiliki target yang ditentukan dengan sangat baik. Dan saya ingin menekankan, kami hanya menargetkan instalasi militer,” kata Lyudmila pada saat ditemui di kediamannya di Jakarta pada Selasa 5 April 2022.

Lebih lanjut, Dubes Rusia tersebut juga membantah semua kekejaman Rusia yang beredar kabarnya di Ukraina. Dia juga menjelaskan bahwa Rusia bahkan memberikan bantuan kemanusiaan pada warga sipil Ukraina, termasuk memberikan air minum.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami melihat ada begitu banyak kepalsuan tentang cerita kekejaman Angkatan Bersenjata Rusia, itu tidak benar. Mutlak karena kami memikirkan operasi militer tersebut dengan sangat jelas, tanpa menyakiti siapa pun. Kami juga memberikan bantuan kemanusiaan di mana pun Angkatan Bersenjata kami datang,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Hari Ini, Hakim MK Dengarkan Pembuktian Saksi dan Ahli dari Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Dalam keterangannya, Lyudmila juga menekankan bahwa operasi militer yang dilakukan Rusia bukan bertujuan untuk menghancurkan, menduduki atau menggulingkan rezim di Ukraina yang dinilai terlalu pro Barat. Dubes tersebut menyatakan bahwa warga Ukraina dan Rusia sebenarnya punya kesamaan akar budaya yang tak bisa dipungkiri. Hal tersebut yang membuat banyak warga Ukraina justru merasa ada kedekatan dengan Rusia.

“Jadi tujuan operasi itu bukan untuk menghancurkan atau menduduki. Ini untuk melindungi orang-orang selama delapan tahun yang telah diserang terus-menerus (oleh neo-Nazi),” kata dia lagi.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi