Kamis, 25/04/2024 - 14:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cegah Polarisasi di Pilpres 2024, PKS: Munculkan Tiga Paslon Capres-Cawapres, Tindak Tegas Buzzer!

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengatakan munculnya tiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya polarisasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hal itu disampaikan Mardani dalam catatannya mengenai benerapa poin yang harus dilakukan dalam mencegah terjadinya polarisasi di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Ada beberapa poin guna menghindari polarisasi pada Pemilu 2024, hal yang kerap dikhawatirkan berbagai pihak. Terbentuknya minimal tiga pasang Capres merupakan salah satu cara mencegah polarisasi,” kata Mardani kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Santuni 406 Anak Yatim di Aceh Ramadhan Festival

Ia mengatakan, jika Pilpres 2024 hanya munculkan dua pasangan calon, maka politik adu gagasan dan karya malah kurang maksimal.

ADVERTISEMENTS

“Karena dengan lebih dari dua pasang calon, maka akan ada kontestasi karya dan gagasan,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kemudian Mardani menyampaikan, penegak hukum juga harus berperan penting dalam hal ini. Terlebih harus bersikap adil dalam menindak pelaku yang melakukan pembelahan.

Berita Lainnya:
Tolak UU DKJ Disahkan, PKS Keukeuh Pengin Jakarta jadi Ibu Kota Legislatif

“Perhatikan juga pegiat dan konten sosmed agar lebih sejuk jauh dari menghasut atau memprovokasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mardani mengatakan penggunaan buzzer untuk narasi megatif juga harus dicegah. Menurutnya, hal itu harus ada tindakan tegas yang diambil.

“Kurangi bahkan larang penggunaan buzzer untuk konten negatif dan tindak tegas mereka yang abai akan hal ini. Terakhir, tentu kita memerlukan contoh dari elit politik untuk menampilkan politik kompetisi yang sehat,” tandasnya.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi