Sabtu, 20/04/2024 - 15:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONALNASIONAL

Rusia Makin Gencar Serang Ukraina, Anthony Budiawan: Jokowi atau Zelensky yang Bohong?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Misi perdamaian yang dilakukan Presiden Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia mulai dipertanyakan efektivitasnya. Sebab, tak lama berselang dari kunjungan itu, Rusia justru meningkatkan serangan militer ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Padahal, Presiden Joko Widodo telah mengurai bahwa dirinya sempat menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Jokowi lewat akun Twitter pribadinya juga mengklaim telah menyampaikan pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Viral Video Soal Netralitas Pemilu, Sekjen PDIP Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Serangan militer Rusia ke Ukraina yang terjadi membuat publik bertanya-tanya tentang apa sebenarnya disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.

ADVERTISEMENTS

Managing Director, Political Economy and Policy Studies (PEPS) Prof Anthony Budiawan semakin bingung lantaran pihak Ukraina membantah bahwa Zelensky menitip pesan tertulis untuk Putin. Sebab, Zelensky selalu menyampaikan langsung dan terbuka jika ingin memberi pesan ke putin.

“Gawat, Ukraina membantah. Jokowi atau Zelensky yang bohong?” tanya Anthony Budiawan lewat akun Twitter pribadinya.

Berita Lainnya:
Pindah Bertahap ke IKN, ASN Dapat Fasilitas Apartemen

Menurutnya, jika Presiden Joko Widodo yang berbohong karena salah paham akibat kendala bahasa, maka Putin mendapat pesan tidak benar. Artinya, Putin bisa merasa diri telah dibohongi juga.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kebiasaan salah paham dalam negeri terbawa ke luar negeri?” sambungnya.

Jika benar demikian, maka salah paham fatal ini bisa memicu perang yang lebih besar. Bukan malah mendamaikan kedua negara.

“Bisa-bisa kepercayaan luar negeri terhadap kemampuan diplomasi Indonesia merosot, dan tidak dipercaya lagi?” tutupnya. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi