Kamis, 25/04/2024 - 21:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Detik-Detik Sebelum Tewas Tertembak, Brigadir J Sempat Hubungi Sang Kekasih, Begini Isi Percakapan Terakhirnya

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Sebelum tewas di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Brigadir Yosua atau Brigadir J yang terlibat dalam baku tembak dengan rekan kerjanya, Bharada E sempat mengirimkan pesan kepada sang kekasih. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pasca kematian Brigadir J dalam insiden baku tembak, sosok wanita bernama Vera Simanjuntak yang merupakan kekasih korban menjadi sorotan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Vera Simanjuntak dipanggil polisi untuk menjalankan pemeriksaan pada Minggu (24/7/2022). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kekasih Brigadir J tersebut datang ke Mapolda Jambi didampingi oleh 2 kuasa hukumnya bernama Ferdi dan Ramos Hutabarat. Dalam pemeriksaan tersebut, diketahui ponsel atau HP milik Vera Simanjuntak disita polisi sebagai barang bukti. 

ADVERTISEMENTS

Kuasa Hukum Vera Simanjuntak Ferdi mengatakan bahwa sebelum insiden tewasnya Brigadir J dalam baku tembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, korban sempat menghubungi Vera beberapa menit sebelum insiden berdarah terjadi yakni pada Jumat (8/7/2022) pukul 16.43 WIB. Ramos mengatakan Vera dicecar 32 pertanyaan selama pemeriksaan dan hari ini hanya mendalami pertanyaan yang ditanyakan penyidik kemarin. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Dalam pemeriksaan yang dilakukan selama 2 hari, penyidik menanyakan terkait percakapan terakhir mereka,” kata kuasa hukum Vera, Ramos Hutabarat, usai mendampingi kliennya menjalani pemeriksaan di Mapolda Jambi. Kekasih Brigadir J, Vera Simanjuntak mengungkapkan komunikasi terakhir dirinya dengan Brigadir J pada hari terakhir sebelum kekasihnya tersebut tewas tertembak. 

Berita Lainnya:
Sidang Sengketa Pilpres Dimulai, Gerindra: Tak Masuk Akal

Menurutnya, komunikasi dilakukan tanpa ada kejanggalan. “Sebelum kejadian itu tidak ada kejanggalan, kami berkomunikasi seperti biasa, tidak ada tanda-tanda hanya sebatas tanya-tanya kabar,” ungkap Vera. Menurut sosok wanita yang akan dinikahi Brigadir J dalam beberapa bulan ke depan, sosok mantan sniper Polda Jambi itu adalah pria yang baik dan sopan. 

Brigadir J Sempat Menangis Ketakutan Setelah Diancam Akan Dihabisi  

Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan bahwa Brigadir J telah menerima ancaman sejak bulan Juni 2022 dan terulang kembali 7 Juli 2022, tepat sehari sebelum akhirnya dia dilaporkan tewas tertembak. Brigadir J juga sempat bercerita kepada orang kepercayaannya sambil menangis karena ketakutan setelah diancam akan sesuatu hal. 

Hal ini dibuktikan dari rekaman elektronik jejak digital. ¨Satu hal yang perlu diinformasikan adalah kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana, artinya ada rekaman elektronik,” ungkap Kamaruddin Simanjutak di Jambi pada Sabtu (23/7/2022). 

Kamaruddin juga menyampaikan bahwa kemungkinan ancaman terakhir yang diterima oleh Brigadir J yakni saat korban berada di Magelang dan bertugas mengawal Irjen Ferdy Sambo. ¨Itu rekaman elektronik teknisnya akan kami ungkap nanti. Namun salah satu yang saya pastikan, itu pengancamannya di Magelang (Jawa Tengah). 

Berita Lainnya:
Korupsi Tambang Timah Rp 271 Triliun, Harvey Moeis dan Helena Lim Diduga Operator untuk Bos Besar

Untuk TKP tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi di Magelang atau antara Magelang-Jakarta atau di rumah Ferdy Sambo,” pungkasnya. Kuasa hukum Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak lalu menyebutkan bahwa ancaman yang ditujukan kepada kliennya yakni ancaman akan dibunuh atau dihabisi. Hal itu, membuat Brigadir J yang merupakan seorang anggota brimob menangis. 

Menurutnya, ketika Brigadir J menangis pertanda ada sesuatu hal yang serius.   “Di mana keterangannya itu, menjelaskan bahwa di bulan juni 2022, sebenarnya almarhum itu (Brigadir J) sudah diancam untuk dihabisi dan untuk dibunuh,” sambungnya.  

Dalam temuan rekaman elektronik membuktikan Brigadir J menerima ancaman jika ´naik ke atas´ maka akan dihabisi. ¨Di situ juga Brigadir J diancam dan terekam juga dalam rekaman elektronik, Makna naik ke atas ini lah menjadi tugas penyidik, karena temuan itu sudah kami serahkan ke penyidik utama ke Bareskrim Polri, gunanya untuk digali dengan melibatkan cyber,” ungkapnya.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi