Jumat, 26/04/2024 - 06:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Koleksi Banyak Gelar Doktor dan Profesor Kehormatan, Megawati: Mbok Contoh Saya

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Presiden ke-5 RI  Megawati Sukarnoputri mengaku heran dianugerahi banyak gelar akademis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Padahal, dahulu ia dilarang mengenyam pendidikan karena masalah politik.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Waktu itu tahun 65 ya namanya politik, saya itu enggak boleh kuliah loh.”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Padahal saya pintar loh, di Padjajaran masuk psiklogi enggak jadi juga.” 

ADVERTISEMENTS

“Akhirnya suatu saat saya dikasih profesor di Universitas Pertahanan.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Orang pada banyak bingung juga bertanya, kenapa Bu Mega dapat profesor? Ya mana saya tahu, orang yang mengambil bukan saya,” ungkap Mega di geladak KRI Dewaruci yang sedang sandar di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis (11/8/2022).

Berita Lainnya:
83 Ribu Pengendara Motor Masuk Jalur Pantura Cirebon-Semarang

Namun, setelah mencari tahu, satu di antarnya alasan kenapa ia mendapatkan gelar tersebut, adalah karena Mega dapat mememimpin dan berhasil menangani masa krisis saat menjadi wakil presiden.

Mega pun membeberkan kini sudah punya banyak gelar, dan masih ada beberapa gelar lagi yang menunggu disematkan padanya. Ia berharap banyak orang bisa menjadikan dirinya contoh.

Berita Lainnya:
Oposisi atau Koalisi? PDIP: Kita Konsen di MK

“Maksud saya, mbok contoh saya, dua profesor lagi masih mau dikasih, saya doktornya sembilan, masih nunggu lima lagi (terkendala) karena Covid. Profesornya nunggu satu.”

“Saya sendiri jadi bingung, sebetulnya kalau dapet gituan sekolah apa ora (tidak)?”

“Terus mereka selalu meyakinkan saya, ‘ibu itu sudah sekolah, tapi sekolah lapangan’, oh ya betul juga sih,” bebernya. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi