Sabtu, 20/04/2024 - 09:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Jakarta Berakhir Ricuh, #BBMNaikRakyatRevolusi Menggema

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Aksi unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM yang digelar berbagai elemen mahasiswa, buruh, dan pelajar di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022) berakhir ricuh.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kericurah itu dikarenakan massa aksi tidak diizinkan menemui Presiden Jokowi untuk menyampaikan tuntutannya langsung. Sebab, akses jalan menuju Istana Negara diblokade Polisi dengan membentangkan kawat berduri dan menghalangi jalan dengan sejumlah kendaraan taktis.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dikutip HARIANACEH.co.id dari laman Populis.id, kericuhan mulai pecah sekitar pukul 17.30 WIB. Peserta aksi mulai merusak pembatas jalan karena polisi tidak memberikan akses ke mereka untuk menerobos masuk ke kawasan Istana Negara.

ADVERTISEMENTS

Aksi perusakan fasilitas umum itu disusul dengan membakar ban serta membakar atribut unjuk rasa seperti spanduk dan baliho yang mereka bawa.

Panasnya aksi unjuk rasa juga terasa di dunia maya. Pantauan Populis.id, sepanjang hari ini, tagar #BBMNaikRakyatRevolusi menjadi tranding topik di Twitter.

Aksi protes kenaikan harga BBM tidak hanya dilakukan di jalan raya dengan turun berdemonstrasi, tetapi juga di dunia maya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Para netizen turut menolak kenaikan harga BBM dengan melambungkan hastag #BBMNaikRakyatRevolusi. Hingga pukul 21.50 WIB sudah terdapat sekitar 13,3 ribu tweet yang menggunakan hastag tersebut.

Berita Lainnya:
Gran Max Diduga Melaju di Atas 100 Km/Jam saat Tabrakan di Lajur Contraflow Tol Japek KM 58, Tak Ada Bekas Pengereman

Hampir semua netizen yang memprotes kenaikan harga BBM menggunakan hastag #BBMNaikRakyatRevolusi.

Rata-rata tweet yang menggunakan hastag itu berisi rekaman video kericuran demonstrasi di kawasan Patung Kuda dengan dilengkapi keterangan yang bernada protes kenaikan harga BBM.

Aktivis 98 Faizal Assegaf melalui akun Twitternya @faizalassegaf membagikan video rekaman massa aksi di kawasan Patung Kuda yang sedang bernyanyi sambil menyalakan bomb smoke.

Dalam unggahannya itu, Faizal mengingatkan Presiden Jokowi agar merespons dengan bijak aksi demonstrasi yang menolak kenaikan harga BBM.

Sebab, menurutnya, jika tak direspons dengan bijak maka terdapat kemungkinan gelombang protes tersebut akan semakin besar dan masif.

“Bisa disimpulkan sebagai gerakan kemarahan kaum muda yang sangat revolusioner. Tidak sebatas protes kebijakan BBM namun delegitimasi atas kekuasaan Presiden Jokowi. Kalau tidak direspons secara bijak, bakal terjadi gelombang protes yang lebih besar dan masif. Sangat gawat!” tegas Faizal dikutip HARIANACEH.co.id dari laman Populis.id, Selasa (13/9).

Lebih lanjut dia menjelaskan, gerakan kemarahan kaum muda itu jauh lebih dahsyat dari aksi mahasiswa tahun 1998 saat reformasi.

Berita Lainnya:
Angin Kencang Picu Pohon Tumbang di 4 Lokasi Berbeda di Sukabumi

Ia pun mengingatkan Jokowi dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju agar tak menyepelekan aksi unjuk rasa tersebut.

“Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Mahfud MD jangan sepelekan gelombang aksi ginian. Terlebih rumput kering kian menyebar luas, jangan pernah remehkan percikan api yang mulai menyalakan revolusi,” terangnya.

Seperti diketahui, gelombang unjuk rasa terus terjadi di berbagai daerah di seluruh Tanah Air sejak Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM pada 4 September lalu.

Dalam kurun waktu 8 hari saja sudah terdapat 43 titik aksi unjuk rasa di seluruh Indonesia.

43 titik itu di antaranya, Aceh, Padang, Medan, Palembang, Bandung, Bogor, Cirebon, Kutai Timur, Balikpapan, Samarinda, Tarakan, Ternate, Gorontalo, Palu, Riau, Bengkulu, Lampung, Jakarta, Banten, Semarang, Solo, Yogyakarta, Lombok, Jombang, Lamongan, Makassar, Palopo dan Kendari.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi