Kamis, 18/04/2024 - 11:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dulu Sekubu, Kini NasDem Salahkan Ahok Terkait Politik Identitas di Jakarta: Tafsir Ayat Semaunya!

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –Pilkada DKI Jakarta pada 2016 sering kali disangkut pautkan dengan politik identitas. Duel antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diwarnai polarosasi berbasis agama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Membahas soal Pilkada DKI kala itu, NasDem yang dulu mati-matian mendukung Ahok kini menyebut bahwa politik identitas adalah kesalahan dari Ahok sendiri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Hal ini dinyatakan sendiri oleh Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi. Dia berpendapat bahwa tidak cocok bahwa politik identitas ditempelkan pada Anies sebab harusnya pada Ahok.

ADVERTISEMENTS

Diketahui bahwa belakangan NasDem sudah mendeklarasikan Anies menjadi bakal calon presiden (capres) di 2024 mendatang.

Berita Lainnya:
Surat Megawati untuk Sidang Sengketa Pilpres: Sentil MK, Ingatkan Filosofi Kartini dan Dewi Keadilan

“Lahirnya pemilihan Jakarta yang seperti itu sebetulnya faktornya bukan Anies tapi Ahok, orang Kristen, China mengutip ayat Al-Quran, berangkatnya dari situ, yang menafsirkan ayat semaunya, di sini titik tolaknya,” kata Gus Choi

“Lalu kemudian ada reaksi dari aksi Ahok, reaksi yang berbau agama lalu dijadikan satu framing seolah politik identitas dan dialamatkan ke Anies,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurutnya faktor utama mencuat politik identitas berasal dari Ahok sendiri, bukan dari Anies dan pendukungnya.

“Jadi faktor utamanya yang menampilkan politik identitas adalah Ahok yang waktu itu kita dukung karena kinerjanya segala macam,” ungkap Gus Choi.

Berita Lainnya:
Usai Temui Prabowo, Airlangga Bilang Jatah 5 Kursi Menteri Aman

“Jadi kalau ngangkat politik identitas mari kita lihat ujung permasalahannya, kan Ahok kita lihat sejarah ke belakang, saya ikut kok saya menjadi saksi waktu itu,” imbuhnya.

Pada perdebatan tersebut Gus Choi menyebutkan bahwa menjuluki Anies sebagai bapak politik identitas adalah hal yang keliru.

“Anies dijuluki bapak politik identitas ini enggak fair, kemudian kearab-araban apa bedanya dengan ke China-Chinaan kan punya hak yang sama,” ujar Gus Choi.

“Kita hanya berbeda selera piliham, warna, komitemen kita. Jangan ajari kami tentang nasionalisme kami fasih menjelaskan butir pancasila itu dengan dimensi keagamaan.”

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi