NASIONAL
NASIONAL

Libatkan Jokowi dalam Kampanye, Luthfi-Yasin Dapat Keuntungan Sekaligus Kerugian

image_pdfimage_print

BANDA ACEH -Keterlibatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dalam kampanye beberapa waktu lalu dinilai memberikan efek positif sekaligus negatif bagi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin. 

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Pengamat Politik Ujang Komarudin memandang, sosok Jokowi tidak hanya sekadar memberikan dampak positif bagi Luthfi-Yasin dalam mendongkrak suara jelang hari-H pencoblosan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 pada 27 November mendatang. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Kalau saya sih melihatnya bisa berdampak positif dan negatif,” ujar Ujang saat dihubungi RMOL, pada Senin, 18 November 2024.

Berita Lainnya:
Nama-Nama Ivan Sugianto di Get Contact Mencuat, 'Mafia Surabaya' hingga Julukan Kepolisian Buat Curiga
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Menurut Ujang, Jokowi merupakan sosok fenomenal. Karena di mata masyarakat, presiden dua periode yang menjabat pada 2014 hingga 2024 itu tidak luput dari sejumlah hal kontroversial. 

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Karena yang suka (Jokowi) banyak dan yang tidak suka Jokowi juga besar,” sambungnya. 

Kendati begitu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu meyakini Luthfi-Yasin tetap bisa memperkuat basis pemilih dari ceruk simpatisan Jokowi. Sementara, potensi kehilangan suara akan berasal dari kelompok yang berseberangan. 

Berita Lainnya:
Ketua KSPI Sebut Kenaikan UMP 6,5% Berlaku untuk Semua Daerah di Indonesia

“Mungkin yang suka masyarakat kelas bawah, bisa saja diambil untuk mendongkrak elektabilitas Luthfi-Yasin. Tapi kalau kelas menengah ke atas banyak yang tidak suka ke Jokowi, karena itu akan negatif,” tutur Ujang. 

“Oleh karena itu, saya melihat kalau Jokowi turun itu untuk mengambil suara pendukung kelas menengah ke bawah. Katakanlah itu dimigrasi ke Luthfi-Yasin,” tutup dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia itu. 


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya