BANDA ACEH – Anak bunuh ayah, nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan juga menikam ibu kandungnya, namun masih bisa diselamatkan
Sang ibu (RM) nyaris tewas usai ditikam oleh anak kandungnya di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari, belakangan diungkap oleh rekan kerja korban, Damy.
Damy (55) teramat kaget mendengar RM turut menjadi korban dalam peristiwa pembunuhan sadis yang dilakukan anak kandungnya berinisial MA (14), meski selamat.
Ia pun mengungkap sosok RM.
Damy mengatakan sudah saling mengenal sejak tahun 2008.
“Kebetulan saya dan ibu RM rekan kerja di salah satu perusahaan agen properti sebelum akhirnya membuka perusahaan properti masing-masing,” katanya pada Sabtu (30/11/2024) seperti dikutip Kompas.id.
Menurut Damy, RM ialah sosok yang ramah dan baik kepada keluarganya.
“Setiap ada keluarganya yang sakit, Ibu RM tidak segan untuk membiayai,” katanya.
Damy bercerita komunikasi terakhir dengan RM ketika ia berkoordinasi soal jual beli rumah.
“Bahkan, di status terakhirnya, RM sedang berdiri di depan sebuah rumah mewah yang kemungkinan adalah rumah yang sedang dipromosikannya,” pungkas Damy.
Sosok MA rajin ibadah
Sama seperti RM, anaknya, MA, yang tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya itu juga dikenal pribadi yang ramah.
Tetangga korban, RS (70) teramat kaget dan tak menyangka dengan peristiwa pembunuhan itu.
Sebab, ia mengenal sosok MA ialah pribadi yang jauh dari kenakalan remaja.
Justru berkebalikan 180 derajat, MA dikenal sosok yang sangat baik.
Bahkan, remaja laki-laki 14 tahun itu ramah jika bertemu orang yang lebih tua.
“Kalau bertemu, dia (MA) selalu menyapa,” katanya seperti dikutip Kompas.id pada Sabtu (30/11/2024).
Bahkan, MA dikenal remaja yang dikenal rajin beribadah.
Sebelum peristiwa berdarah ini terjadi, RS tak pernah sekalipun melihat adanya kegaduhan di rumah tetangganya itu.
“Saya juga tidak pernah mendengar kegaduhan apapun di rumah korban,” katanya.
Tukang bakso keliling, Agus Suliswanto (55), juga memiliki kesan yang sama terhadap sosok MA.
Ia kerap bertemu dengan MA saat berkeliling di perumahan itu.
Menurut Agus, MA ialah pemuda yang pendiam, tetapi ramah terhadap semua orang.
“Saya kerap bertemu MA saat dia sedang berolahraga dan mau shalat,” tambahnya.
MA juga dikenal bukan anak rumahan yang suka nongkrong dengan orang-orang.
“Saya juga tidak menyangka dia menjadi pelaku pembunuhan keluarganya,” tambahnya.
Ibu lolos dari maut
Sementara itu, Ibu pelaku pembunuhan berinisial MA, AP (40), lolos dari maut sang anak.
Kendati berhasil selamat, AP menderita luka parah setelah ditusuk berkali-kali oleh pelaku.
“(Luka tusuk AP) di punggung sama lengan ya, sama pipi,” Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung setelah olah TKP pada Sabtu sore.
Gogo menuturkan, AP yang sudah berlumuran darah sempat kabur ke rumah tetangganya untuk meminta pertolongan.
Bercak darah pun masih terlihat di depan rumah warga yang dimintai tolong oleh AP.
“Darah ada di tembok garasi ya, dipagar sampai dengan sekitar jalan depan rumah, karena ibunya ini juga minta tolong ya sama tetangga ya. Jadi darahnya juga ada di dekat rumah tetangga,” tutur Gogo.
Saat ini, AP masih dalam kondisi kritis dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
“Ibu dari pelaku sedang kritis. (Dirawat) di Rumah Sakit Fatmawati,” ungkap Kasat Reskrim.
Dalam kasus ini, pelaku membunuh ayah kandung dan neneknya berinisial APW (40) dan RM (69). Keduanya tewas dengan luka tusuk di leher dan punggung.
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa korban setelah mendapat bisikan gaib.
“Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Gogo.
Nantinya, jelas Gogo, pihaknya bakal melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku.
Polisi juga akan menggandeng Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mendalami motif pelaku membunuh ayah dan neneknya.
“Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu,” ujar Gogo.