NASIONAL
NASIONAL

Diskusi Kebangsaan Dibubarkan Paksa oleh OTK, Din Syamsuddin: Penjelmaan Perilaku Rezim

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024) pagi dibubarkan sekelompok orang tak dikenal. Mereka melakukan aksi anarkisme sambil berteriak-teriak.Berdasarkan rekaman video yang beredar, massa yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di depan hotel itu tiba-tiba masuk ke dalam ruangan tempat berlangsungnya acara.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Mereka membubarkan peserta diskusi yang dihadiri tokoh seperti Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Refli Harun,  Muhammad Said Didu, Jend Sunarko, hingga aktivis, Faisal Assegaf.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

Orang-orang tak dikenal itu, yang sebagian besar menutup wajahnya dengan masker  terlihat mencabut spanduk acara dan atribut lainnya yang ada di podium diskusi.

Berita Lainnya:
Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

“Sungguh memalukan, kalau ada kata bahasa Indonesia yang lebih keras lagi, bisa kita ungkapkan. Bagi saya ini adalah penjelmaan dari perilaku rezim yang memang cenderung berbuat kejahatan,” tegas Din Syamsuddin dalam jumpa pers yang disiarkan langsung di kanal YouTube Refly Harun.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

“Apa yang terjadi tadi adalah kejahatan demokrasi. Kita membiarkan mereka berorasi sebagai manifestasi demokrasi, tapi ketika mereka masuk dan merusak, ini adalah anarkisme,” lanjut Din Syamsuddin.

Din Syamsuddin menilai kejadian tersebut tidak hanya memalukan, tetapi mengganggu dan merusak kehidupan dan kebangsaan.

“Ini bukan hanya memalukan, tapi juga mengganggu dan merusak kehidupan kebangsaan dan kenegaraan kita. Terus terang ini tidak bisa dilepaskan dari perilaku rezim yang memang anarkis kepada rakyatnya,” katanya.

Berita Lainnya:
Polisi yang Tembak Pelajar SMK Diduga Pesta Narkoba, Polri: Tunggu Hasil Asistensi

Ia juga menyoroti aparat kepolisian yang diam saja. “Polisi, mohon maaf saya ingin katakan terus terang tidak berfungsi sebagai pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana yang menjadi slogan. Ternyata diam saja. Saya sungguh protes keras polisi yang berdiam diri bahkan membiarkan aksi-aksi anariksme,” ujarnya.

Dalam jumpa pers itu, para tokoh meminta Presiden Terpilih Prabowo Subianto tidak diam saja melihat tindakan primitif ini. Selain itu, mereka juga akan melaporkan masalah ini ke Polda Metro Jaya


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya