NASIONAL
NASIONAL

Polisi Diam Saja Saat Diskusi Diaspora Dibubarkan OTK, Din Syamsudin Layangkan Protes Keras

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin menyesalkan tindakan aparat kepolisian yang membiarkan aksi premanisme pada acara Diskusi ‘Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama tokoh dan Aktivis Nasional’ yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu 28 September 2024.Aksi premanisme tersebut dilakukan oleh kelompok orang tidak dikenal yang awalnya berunjuk rasa diluar hotel. Namun merangsek masuk dan dibiarkan oleh aparat kepolisian yang berjaga sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
SMS Poin - Bank Aceh Syariah

Din Syamsuddin menilai hal ini tidak hanya memalukan, tetapi menganggu dan merusak kehidupan dan kebangsaan. Dalam kesempatan itu, dia pun menyoroti tanggung jawab kepolisian.

Berita Lainnya:
Ramai Surat Prabowo Ajak Pilih RIDO, Bawaslu: Di masa tenang, dilarang keras melakukan kampanye apa pun
ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Guru Nasional

“Polisi, mohon maaf saya ingin katakan terus terang tidak berfungsi sebagai pelindung dan pengayom rakyat, sebagaimana yang menjadi slogan. Ternyata diam saja. Saya sungguh protes keras polisi yang berdiam diri bahkan membiarkan aksi-aksi anarkisme,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS
Kartu ATM di Rumah, Action Mobile di Tangan

Aksi premanisme yang dilakukan orang tidak dikenal (OTK) pada acara Diskusi ‘Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama tokoh dan Aktivis Nasional’ yang digelar di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu 28 September 2024 dikecam Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Mengucapkan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2024

Para OTK yang berperawakan tegap dengan berkulit hitam khas dari ras Indonesia Timur itu tiba-tiba saja masuk merangsek kemudian berbuat arogan dengan membubarkan diskusi yang tengah berlangsung.

Berita Lainnya:
Pengamat Ingatkan Layanan "Lapor Mas Wapres" Jangan Hanya Gimik Politik

Berdasarkan tayangan video yang beredar luas di dunia maya, belasan preman yang menggunakan masker dan rata-rata dari Indonesia Timur itu masuk dan merangsek hingga berteriak-teriak agar membubarkan acara.

Sejumlah alat-alat pendukung mulai dari spanduk, infokus, dan lainnya tampak dihancurkan mereka. Padahal tengah berlangsung diskusi yang dihadiri tokoh nasional diantaranya Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Prof Said Didu, Refly Harun, dan beberapa tokoh lainnya.


Reaksi & Komentar

Berita Lainnya